Dharma Pongrekun Minta Jokowi Tolak WHO Pandemic Treaty Guna Keselamatan Rakyat & Kedaulatan Negara
WHO dalam sidang yang digelar bulan Desember 2021 telah meminta persetujuan dari 194 negara anggotanya terkait resolusi tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
Dharma juga akan memastikan, meski tidak lagi menjadi ibu kota negara, Jakarta akan selalu menjadi pusat ekonomi dan perdagangan.
"Jika dalam masa jabatan saya sebagai gubernur nantinya IKN sudah menjalankan fungsinya sebagai ibu kota pemerintahan Indonesia, maka Jakarta harus tetap menjadi pusat ekonomi dan perdagangan,” jelasnya.
Dirinya juga memastikan tidak ada lagi isu-isu kesehatan yang dipakai untuk menakut-nakuti masyarakat dengan segala bentuk propaganda termasuk membebaskan tubuh rakyat Jakarta sebagai kelinci percobaan. Isu-isu kesehatan ini juga tidak boleh mengorbankan segenap lapisan terutama munculnya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena alasan kebijakan protokol kesehatan.
Dharma juga ingin memastikan bahwa semua kurikulum pada sistem pendidikan yang berlangsung di Jakarta ketika saya memimpin harus mengajarkan akhlak kepada para siswa dan menempatkan pendidik sebagai contoh.
"Agar mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang beradab sebelum mereka menamatkan pendidikannya di sekolah,” jelasnya.
Dharma mengingatkan, pentingnya Indonesia menolak dan keluar dari WHO Pandemic Treaty. Ia mengibaratkan sepasang kekasih yang akan melangsungkan pernikahan, saat ini statusnya sedang mempersiapkan lamaran.
“Karena masih ada waktu dan belum resmi menikah, maka lebih baik tidak usah menikah di bulan Mei 2024. Buat apa menikah jika ternyata berpotensi kepada hilangnya sebuah kedaulatan,” ucap lulusan Akademi Kepolisian 1988 ini.
Karena itu, ia mengajak segenap lapisan masyarakat di Jakarta untuk bersatu tanpa melihat Suku, Agama dan Ras bersama-sama berjuang dengan dirinya untuk membantu keluarga masing-masing dari ancaman hilangnya kedaulatan sebuah bangsa hanya karena terikat oleh WHO Pandemic Treaty.
“Saya tidak bisa berjuang sendirian. Keluarga membutuhkan kita untuk melindungi mereka. Jadi, mari kita lakukan bersama-sama karena Jakarta adalah benteng pertahanan Indonesia. Jika Jakarta mampu bertahan, maka seluruh daerah akan ikut bertahan,” kata dia.
Sementara itu, sejumlah tokoh nasional ikut memberikan dukungan moral kepada Dharma Pongrekun maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta.
Dukungan itu diberikan oleh putra-putri Proklamator RI Ir. Soekarno yakni Guruh Soekarnoputra dan Sukmawati Soekarnoputri.
Dukungan juga diberikan oleh petinggi-petinggi ormas seperti Ketua Umum Pimpinan Pusat Forum Silaturahmi Majelis Taklim (FSMT) Ustaz Reza Zulkifli serta Ketua Umum Masyarakat Spiritual Indonesia (RASI) Muhammad Bulganon Amir. Dia juga pembina ormas Yaskum Indonesia (YI) dan Qum Indonesia (Qumindo).
Seturut hal tersebut, saat ini telah terbentuk Tim Perjuangan Dharma Pongrekun untuk Gubernur Jakarta yang diketuai cendikiawan muda, Mohammad Ikhsan Tualeka dan telah membentuk sejumlah pos perjuangan di 6 wilayah termasuk Kabupaten Kepulauan Seribu.
Kegiatan yang sedang dilakukan saat ini adalah pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari masyarakat Jakarta sebagai bentuk dukungan dan syarat wajib yang diajukan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jakarta bagi kandidat dari jalur perorangan.