Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Prihatin Meninggalnya Seorang Warga Setelah Dihadang Saat Hendak ke Masjid

Sebelumnya beredar di media sosial seorang pria tewas usai dihadang aparat keamanan ketika ada kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi Prihatin Meninggalnya Seorang Warga Setelah Dihadang Saat Hendak ke Masjid
Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Jokowi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan RI melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana angkat bicara terkait sejumlah insiden yang terjadi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja ke Labuhan Batu, Sumatera Utara, beberapa waktu.

Salah satunya kejadian meninggalnya seorang warga bernama Marhan Harahap yang hendak ke Masjid untuk Salat Jumat, setelah dihadang oleh aparat keamanan karena Presiden akan tiba dilokasi tersebut.

Menurut Ari, Presiden prihatin dengan kejadian itu dan menyampaikan belasungkawa.

"Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumatera Utara, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Almarhum Bapak Marhan Harahap," kata Ari, Selasa (19/3/2024).

Sebelumnya beredar di media sosial seorang pria tewas usai dihadang aparat keamanan ketika ada kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui pria bernama Marhan Harahap itu dihadang aparat keamanan saat ingin pergi ke masjid untuk menunaikan Salat Jumat di Labuhan Batu, Sumatera Utara.

Baca juga: Kata Paspampres Soal Pria Meninggal Setelah Diadang Saat Hendak ke Masjid Ada Jokowi

BERITA REKOMENDASI

Satu di antaranya diunggah Sutan Mangara Mandailing lewat akun X (dulu twitter) @sutanmangara pada Senin (18/3/2024).

Dalam postingannya, Sutan mengunggah dua video.

Pada video pertama terlihat detik-detik bapak yang diketahui bernama Marhan Harahap, warga Jalan Padang Bulan, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu dihadang Paspampres pada Jumat (15/3/2024).

Marhan yang mengenakan baju gamis syar'i berwarna abu-abu itu awalnya berjalan santai menuju Masjid Agung Rantauprapat.

Dirinya hendak menunaikan ibadah salat jumat di masjid yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara itu.


Namun, belum sampai gerbang masjid, langkah kakinya dihadang seorang Paspampres perempuan berpakaian batik dengan melebarkan kedua tangannya menghalau Marhan.

Meski Marhan sudah mendekapkan kedua tangannya, petugas tetap menghalanginya.

Marhan kemudian didorong ke arah ujung barisan warga yang tengah menunggu kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Meski mencoba berdiri dan berjalan ke arah masjid, terlihat seorang Polisi dan TNI mencoba mendesaknya.

Hingga akhirnya Marhan terjatuh diduga pingsan hingga harus digendong oleh seorang anggota berpakaian TNI.

Dalam video kedua, terlihat Marhan yang sudah dalam kondisi terbujur kaku di selasar rumah sakit.

Dalam video itu, terlihat sejumlah perempuan yang merupakan istri dan putri almarhum menangis histeris.

Tak jelas apa yang disampaikan oleh keluarga.

Postingan tersebut pun menuai kecaman dari masyarakat.

Asintel Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman membantah bahwa yang melakukan penghadangan adalah anggotanya.

"Tidak benar adanya Almarhum meninggal dunia disebabkan karena saat menuju mesjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu dihalang halangi anggota Paspampres," katanya, Senin, (18/3/2024).

Menurut dia seperti yang terlihat pada video di media sosial yang menghalangi Almarhum untuk menuju Mesjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu adalah seorang perempuan. Sedangkan Paspampres yang bertugas saat itu tidak ada prajurit perempuan.

"Saat itu yang bertugas semuanya Prajurit Paspampres laki-laki," katanya.

Menurutnya anggota Paspampres dalam tugasnya melekat dengan obyek VVIP dalam hal ini Presiden Joko Widodo.

Paspampres yang bertugas di Labuhan Batu saat mengamankan Jokowi untuk melaksanakan Salat Jumat di Mesjid Agung Rantau Prapat terdiri dari personil pria.

"Sehingga apa yang sudah terberitakan saat ini melalui media sosial (medsos) bahwa yang menghalangi Bapak Marhan Harahap untuk melaksanakan Salat di Mesjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu itu anggota Paspampres adalah tidak benar," katanya.

"Sekali lagi saya sampaikan kalau yang menghalangi almarhum Bapak Marhan Harahap itu anggota Paspampres adalah tidak benar," katanya.

Paspampres kata dia turut berbela sungkawa atas meninggalnya Almarhum Marhan Harahap.

Paspampres turut prihatin dan berduka atas kejadian tersebut.

"Semoga menjadi pelajaran berharga, agar kejadian saperti itu tidak terulang lagi di masa-masa mendatang di daerah lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas