Soal Kemungkinan Jokowi Gabung Golkar, Pengamat Menilai Terealisasi Sebelum Desember, Ini Alasannya
Menurutnya hal itu dikarenakan di Partai Golkar lazimnya seseorang yang tidak memiliki kekuasaan, tak dipandang lagi.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengungkapkan kemungkinan Jokowi gabung ke Partai Golkar bakal didorong sebelum Desember 2024.
Menurutnya hal itu dikarenakan di Partai Golkar lazimnya seseorang yang tidak memiliki kekuasaan, tak dipandang lagi.
Baca juga: Istana Presiden Jawab Isu Jokowi Akan Mencalonkan Ketua Umum Partai Golkar
Diketahui masa jabatan Jokowi sebagai presiden akan berakhir pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Kalau Jokowi mau masuk ke Golkar. Mau tidak mau harus dilakukan sebelum Desember," kata Ray dihubungi Selasa (19/3/2024).
Jadi kalau ia melakukannya gabung ke Golkar idealnya sebelum Desember, kata Ray.
"Karena lazimnya di Golkar itu kalau orang sudah tidak punya kekuasaan itu sudah tidak dipandang lagi," jelasnya.
Baca juga: Ramai-ramai Internal Golkar Respons Isu Jokowi Jadi Ketum Partai Beringin, Ungkit Status di PDIP
Atas hal itu ia memperkirakan Jokowi bisa mendorong diri gabung ke Golkar sebelum Desember 2024.
"Tidak dipandang, lagi tidak dilirik lagi (Jika tak punya kekuasaan). Jadi kalau Jokowi ingin menguasai Golkar dia bisa melakukannya sebelum Desember," tegasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjawab soal ramainya isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal gabung ke partainya tersebut.
Doli menjawab santai isu tersebut, kata dia, sejatinya hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Jokowi yang menyatakan keluar dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).
Bahkan kata Doli, PDIP sendiri yang merupakan partai tempat Jokowi berkarir politik, belum menyatakan kalau orang nomor 1 di Indonesia itu sebagai mantan kader.
"Sama-sama kita tahu Pak Jokowi kan sampai sekarang belum pernah menyatakan keluar dari PDIP yang selama ini kita tahu beliau kader PDIP. dan PDIP belum pernah menyatakan juga mengatakan Pak Jokowi bukan kader PDIP," kata Doli saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
"Itu kan kita juga harus hormati, kembali pada putusan," sambung Doli.
Meski begitu, Ketua Komisi II DPR RI itu menyatakan, sejatinya partai berlogo pohon beringin itu terbuka untuk siapapun yang hendak bergabung.
Terlebih untuk seorang presiden, kata dia, untuk masyarakat umum saja yang pengin bergabung, dipersilahkan dan pintu terbuka.