VIDEO Kata Airlangga Hingga TKN Prabowo-Gibran Soal Netralitas Jokowi Dipertanyakan Anggota HAM PBB
Bivitri Susanti menilai tudingan tersebut seharusnya bisa dijawab oleh perwakilan Indonesia di sidang PBB.
Editor: Srihandriatmo Malau
Ia mencontohkan misalnya soal kemenangan Kim Jong Un di Korea Utara.
"Kita juga mengomentari Korea Utara Kim jong-un yang menang 100 persen."
"Itu hal yang biasa dan pertanda apa yang dilakukan dalam negeri kita."
"Itu memang pasti jadi perhatian dunia internasional," jelasnya.
Ia juga menilai tudingan tersebut seharusnya bisa dijawab oleh perwakilan Indonesia di sidang PBB.
"Harusnya itu bisa dijawab. Kalau nggak salah waktu itu tidak dijawab," ucapnya.
Sebagai informasi, Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye menyebut kampanye yang digelar setelah putusan MK di menit akhir yang mengubah syarat pencalonan capres-cawapres.
Sehingga memperbolehkan anak presiden untuk ikut dalam pencalonan adalah bentuk ketidaknetralan Jokowi.
"Apa langkah-langkah yang diterapkan untuk memastikan pejabat-pejabat negara, termasuk presiden, tak bisa memberi pengaruh berlebihan terhadap pemilu?" lanjut Ndiaye mempertanyakan.
Anggota Komite HAM PBB dari Senegal itu juga mempertanyakan apakah pemerintah Indonesia telah menyelidiki berbagai dugaan intervensi pemilu tersebut.
Pertanyaan lain pun dilontarkan Ndiaye terkait jaminan hak politik untuk warga negara Indonesia dalam pemilu yang digelar pada 14 Februari 2024 lalu itu.
Namun, pertanyaan-pertanyaan itu tak dijawab oleh Perwakilan Indonesia yang dipimpin oleh Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tri Tharyat.(Tribunnews.com/ Taufik Ismail/Igman Ibrahim/ Rahmat W Nugraha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.