Peringatan Dini BMKG Besok, 24 Maret 2024: DKI Jakarta Berpotensi Hujan, Kilat dan Angin Kencang
Simak peringatan dini BMKG besok, 24 Maret 2024 terpantau di wilayah DKI Jakarta akan terjadi potensi cuaca ekstrem hujan kilat, dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok Minggu, 24 Maret 2024.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 27 wilayah di Indonesia.
DKI Jakarta dan 5 wilayah lainnya berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan, kilat dan angin kencang.
Selain itu ada 21 wilayah lainnya juga dilanda cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Barat
- Sumatera Selatan
- DKI Jakarta
- Bali
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Selatan
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Banten Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin pada Minggu, 24 Maret 2024
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Utara
- Bengkulu
- Jambi
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
Baca juga: BMKG Sebut Gempa di Tuban Termasuk Kejadian Luar Biasa, Pakar Singgung Fenomena yang Jarang
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Sabtu 23 Maret 2024, BMKG: Bogor Waspada Hujan Petir pada Malam Hari
Pemicu Cuaca Ekstrem
Siklon Tropis Nevile terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 80 knot, tekanan udara 966 hPa, dan pergerakan ke arah barat-barat daya.
Sistem berpotensi melemah dalam 24 jam kedepan. Pusat Tekanan Rendah (Ex TC Megan) terpantau di daratan Australia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Perairan selatan NTB hingga Laut Sawu.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Pesisir barat Aceh, dari Riau hingga Kep. Nias, dari Selat Karimata hingga Kep. Bangka Belitung, dari Jawa Tengah hingga Selat Sunda, dari kalimantan Utara hingga Perairan barat Kalimantan Barat, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah, dari Teluk Tomini hingga Teluk Bone, dari Pulau Halmahera hingga Laut Banda, dari Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua Barat, dan dari Teluk Cenderawasih hingga Papua Nugini.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Jawa dan Laut Flores.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Siklon Tropis/ Pusat Tekanan Rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau berada di Samudera Pasifik timur Filipina dan Laut Sulawesi, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)