Anggota DPR Dorong Pemerintah Gali Potensi Ekonomi Kreatif Melalui Ruang Digital
Keragaman sosial budaya yang tersebar hingga pelosok nusantara, memberikan peluang besar sebagai sumber inspirasi dalam pengembangan ekonomi kreatif
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI KH Rojih Ubab Maimoen mengatakan bahwa, pada era sekarang ini nilai ekonomi suatu produk atau jasa mengalami pergeseran.
Sebab itu dia mendorong pemerintah mengoptimalkan peluang dan tantangan transformasi ekonomi kreatif dan digital di Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam webinar Literasi Digital bertajuk “Potensi Ekonomi Kreatif di Indonesia”.
"Semula ditentukan oleh bahan baku dan sistem produksi, namun sekarang berubah lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang pesat, kondisi tersebut membuat industri tidak dapat lagi bersaing di pasar global hanya dengan mengandalkan kualitas produk saja tetapi harus bersaing dengan berbasiskan inovasi, kreativitas, dan imajinasi," kata Rojih dalam keterangannya Minggu (31/3/2024).
KH Rojih menambahkan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman sosial budaya yang tersebar di seluruh pelosok nusantara, memberikan peluang besar sebagai sumber inspirasi dalam melakukan pengembangan ekonomi kreatif.
Baca juga: Ekonomi Kreatif Dinilai Jadi Kunci Majukan Kota Tangsel
“Pada umumnya tiap daerah di Indonesia memiliki potensi produk yang bisa diangkat dan dikembangkan. Namun potensi tersebut membutuhkan sedikit sentuhan unsur kreativitas dan teknologi," ucapnya.
“Sebagai bagian dari pemerintah kami senantiasa berkomitmen pendukung kemajuan ekonomi kreatif dan digital di Indonesia diantaranya melalui upaya mengurangi kesenjangan digital dan meningkatkan daya saing UMKM masyarakat," imbuhnya.
Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP UNS, Prof. Widodo Muktiyo menambahkan bahwa, perkembangan digital yang berubah-ubah menunjukkan semua harus punya sikap mental yang kuat.
“Semuanya apalagi pelaku ekonomi itu harus mau dan mampu memahami situasi yang berubah setiap saat. Sebab itu semuanya harus punya rencana menyesuaikan perubahan-perubahan tersebut karena memang situasinya tidak diprediksi," ujarnya.
“Pada tahun 2024 ini jumlah pengguna internet meningkat menjadi 79,5 persen hampir 80%. Setelah menggunakan internet sebagai penopang bisnis, tantangannya adalah Inovasi dan kreativitas yang perlu untuk terus ditingkatkan," lanjutnya.
Menyetujui pendapat KH. Rojih Ubab Maimoen, Ketua Indonesia Youth Democracy and Strategic Issues Studies Jawa Tengah, Mohammad Ilham Al-Atas mengatakan bahwa nilai ekonomi suatu produk sudah tidak berbasis pada sistem produksi dan bahan baku pada era industri.
“Tetapi pasar global saat ini itu terkait dengan basis Inovasi dan juga kreatifitas," katanya.
“Peran besar yang ditawarkan oleh ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber daya manusia yang bukan hanya terbarukan bahkan tak terbatas karena berbasiskan ide, talenta, dan kreativitas," ujarnya.
Ilham Al-Atas mengatakan bahwa, pada saat ini Indonesia adalah sebagai salah satu negara yang memiliki keberagaman sosial budaya, memiliki kekayaan baik bidang makanan, fashion, rumah adat, dan kesenian yang sangat luas.
“Wilayah Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke memiliki keunikannya masing-masing pada produk lokal yang dapat menjadi sumber inspirasi dan potensi besar. Tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan warisan tersebut ke dalam ekonomi kreatif karena perlu ada penyesuaian antara desain tradisional dan juga modern," katanya.