Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPOM Awasi Pintu Masuk ke RI, Imbas Suplemen Penurun Kolesterol Jepang yang Tewaskan 5 Orang

BPOM terus melakukan pengawasan terhadap semua produk yang masuk ke Indonesia terutama di pintu-pintu masuk RI.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
zoom-in BPOM Awasi Pintu Masuk ke RI, Imbas Suplemen Penurun Kolesterol Jepang yang Tewaskan 5 Orang
Foto NHK
Benikoji Choleste Help, supplemen buatan Kobayashi Pharmaceutical Jepang yang membuat 5 warga meninggal dan lebih dari 100 orang lainnya dirawat inap di rumah sakit. BPOM terus melakukan pengawasan terhadap semua produk yang masuk ke Indonesia terutama di pintu-pintu masuk RI. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BPOM RI memastikan suplemen kesehatan asal Jepang Benikoji tidak beredar di Indonesia.

Multivitamin yang diklaim bisa turunkan kolestrol ini telah menyebabkan setidaknya 5 orang meninggal dunia.

Plt Kepala BPOM RI, L Rizka Andalusia menyatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap semua produk yang masuk ke Indonesia terutama di pintu-pintu masuk RI.

Selain itu, pihaknya juga memastikan melakukan pemantauan terhadap semua distributor obat.

Baca juga: Kemenkes Jepang Sidak Kantor & Pabrik Produksi Suplemen Penurun Kolesterol yang Tewaskan 5 Korban

"Di Indonesia belum ada (Beni Koji) sekaligus turunannya. Oleh karena itu kita lakukan pemantauan termasuk ke distributor-distributor," ujar dr Andalusia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

"Sama pengawasan pintu-pintu masuk termasuk jastip juga," sambung dia.

Berita Rekomendasi

Ia berharap kepada masyarakat agar bijak dan tidak sembarangan asal konsumsi suplemen atau multivitamin jika tidak sesuai anjuran dokter.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (MHLW) Jepang dan Kota Osaka melakukan inspeksi mendadak di tempat pabrik Kobayashi Pharmaceutical Osaka serta perusahaan (Yodogawa-ku, Kota Osaka), yang memproduksi bahan baku, Sabtu (30/3/2024).
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (MHLW) Jepang dan Kota Osaka melakukan inspeksi mendadak di tempat pabrik Kobayashi Pharmaceutical Osaka serta perusahaan (Yodogawa-ku, Kota Osaka), yang memproduksi bahan baku, Sabtu (30/3/2024). (Foto NHK)

Pabrik Kobayashi Pharmaceutical Disidak

Sebelumnya Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (MHLW) Jepang dan Kota Osaka melakukan inspeksi mendadak di tempat pabrik Kobayashi Pharmaceutical Osaka serta perusahaan (Yodogawa-ku, Kota Osaka), yang memproduksi bahan baku, Sabtu (30/3/2024).

Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Sanitasi Makanan.

Diketahui lima orang meninggal dunia akibat mengonsumsi suplemen Benikoji produksi Kobayashi Pharmaceutical dan lebih dari 100 orang dirawat di rumah sakit di Jepang.

Ini merupakan kali pertama pemerintah masuk dan memeriksa pabrik serta yang terkait dengan perusahaan tersebut.

Menurut Kobayashi Pharmaceutical, pabrik tersebut telah beroperasi sejak 1940 dan digunakan untuk memproduksi ragi merah, yang merupakan bahan baku suplemen, tetapi ditutup pada Desember 2023.

Saat ini, tenaga kerja dan peralatan telah dipindahkan ke luar Prefektur Osaka, tetapi Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan dan Kota Osaka ingin menyelidiki penyebab kerusakan kesehatan dari beberapa bahan yang tersisa di pabrik.

Kota Osaka telah memerintahkan perusahaan untuk menarik tiga produk yang mengandung bahan ragi merah yang dijualnya.

Segera setelah dikonfirmasi, kota berencana untuk mengeluarkan perintah untuk pembuangan.

Inspeksi di tempat dijadwalkan akan dilakukan di pabrik perusahaan yang ada di Prefektur Wakayama pada tanggal 31 Maret 2024 setelah pabrik Osaka pagi ini.

Sementara itu Kobayashi Pharmaceutical telah mengumumkan bahwa mereka akan secara sukarela menarik tiga makanan kesehatan yang diproduksi oleh perusahaan, yakni Red Koji Choleste Help, Nattokinase Sarasara Grain GOLD, dan Naishi Help + Cholesterol. Serta 18 produk turunan lainnya.

Disinyalir produk dan turunannya telah tersebar di sejumlah negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas