Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PUPR Diminta Tambah Diskon Tarif Tol dari 20 Persen Menjadi 50 Persen Selama Mudik Lebaran

Penambahan diskon dinilai tidak akan merugikan operator tol seiring dengan penambah volume pemudik yang akan menggunakan tol.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in PUPR Diminta Tambah Diskon Tarif Tol dari 20 Persen Menjadi 50 Persen Selama Mudik Lebaran
dok. Jasa Marga
Gerbang Tol Cikampek Utama. Jasa Marga mendiskon 20 persen sejumlah ruas tolnya di momen arus mudik Lebaran 2024 dan arus balik Lebaran 2024. DPR minta pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah diskon tarif jalan tol dari 20 persen menjadi 50 persen. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR minta pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah diskon tarif jalan tol dari 20 persen menjadi 50 persen.

Anggota Komisi V Fraksi PKS DPR RI Sigit Sosiantomo menilai, penambahan diskon tersebut tidak akan merugikan operator tol seiring dengan penambah volume pemudik yang akan menggunakan tol.

Baca juga: Tips Cegah Penularan Penyakit Flu Singapura Saat Mudik




"Untuk itu, saya minta kepada Menteri PUPR untuk menambah diskon tol menjadi 50 persen, dari operator 20 persen dan tambahan dari PUPR 30 persen," kata Sigit, Selasa (2/4/2024).

Pemberian diskon lebih besar pada pengguna jalan tol kata Sigit diharapkan membantu sekaligus menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat di Hari Raya.

"Dari hitung-hitungan bisnis, operator tol tidak akan rugi jika memberikan diskon hingga 50 persen. Dalam kondisi normal saja, operator sudah untung. Apalagi dengan kondisi mudik yang jumlah pergerakannya mencapai 193 juta orang lebih. Jadi, tidak salah jika diskon ditambah jadi 50 persen. Masa kalah sama Malaysia yang menggratiskan tol," Kata Sigit.

Sigit juga mengusulkan diskon tarif untuk transportasi umum seperti bus, kereta dan pesawat.

BERITA TERKAIT

Menurutnya, tanpa kenaikan tarif atau pemberlakuan tuslah, operator transportasi sudah mendapat keuntungan besar karena kapasitas kursi mereka terisi penuh.

"Saya berharap Kemenhub juga memberikan diskon untuk tarif angkutan sama seperti PUPR dan operator jalan tol yang memberikan diskon untuk pengguna tol saat mudik. Pemberian diskon tarif angkutan umum ini akan berguna untuk kesehatan keuangan masyarakat yang sedang tidak baik-baik saja," katanya.

Baca juga: Ganjil Genap Berlaku Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran, Mobil Listrik Tidak Termasuk

Ia mengatakan operator tidak akan rugi karena dengan tingkat keterisian penumpang 60 persen saja operator sudah untung.

"Apalagi seperti saat mudik yang tingkat keterisiannya bisa lebih dari 100 persen jika dimungkinkan," katanya.

Seperti diketahui, tahun ini diperkirakan kenaikan mobilitas mencapai 56 persen dibandingkan tahun 2023.

Jika tahun 2023 jumlah pemudik mencapai 123,8 juta, tahun ini pemudik diprediksi mencapai 193,6 juta, artinya sebanyak 71,7 persen warga negara melakukan perjalanan mudik.

Dengan pemberian diskon tarif angkutan umum, diharapkan masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum sehingga bisa mengurangi kemacetan saat puncak mudik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas