Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah Keluarga Jokowi Terseret Kasus Korupsi PT Timah? Ini Pendapat Boyamin Saiman

Putra bungsu Presiden Jokowi yakni Kaesang Pangarep namanya sempat trending di media sosial X (twitter) pada Sabtu (30/3/2024) siang.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Benarkah Keluarga Jokowi Terseret Kasus Korupsi PT Timah? Ini Pendapat Boyamin Saiman
ist/Bangkapos/Tribunnews.com
Para tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga timah yang ditangani Kejaksaan Agung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Putra bungsu Presiden Jokowi yakni Kaesang Pangarep namanya sempat trending di media sosial X (twitter) pada Sabtu (30/3/2024) siang.

Hal itu karena Kaesang disebut-sebut menghapus podcast dirinya bersama Helena Lim.

Seperti diketahui, Helena Lim adalah crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

Pengusaha sekaligus selebriti ibu kota itu adalah tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

Meskipun podcast di kanal YouTube Kaesang sudah dihapus namun potongan video klipnya berseliweran di media sosial X.

Helena Lim yang tampak 'akrab' dan begitu mengenal Kaesang dalam video itu membuat netizen bertanya-tanya apakah ada kaitan Kesang dalam kasus PT Timah?

Apalagi Kaesang menghapus video tersebut di podcast-nya.

Berita Rekomendasi

Lalu adakah dugaan keterlibatan Kaesang dalam kasus PT Timah?

Terkait hal itu, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengaku tidak tahu dan belum bisa membuktikan adanya dugaan keterlibatan keluarga Jokowi dalam kasus PT Timah yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun.

"Soal keluarga Jokowi tahu, itu saya tidak tahu dan saya  belum bisa buktikan itu," ujar Boyamin, Minggu (7/4/2024).

Meski demikian, dia mengatakan sejak pemerintahan Jokowi banyak kebijakan soal pertambahan jebol.

Hal ini karena tata pemerintahan Jokowi yang buruk dan terkesan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur.

"Sehingga  pengawasan di sektor pertambangan menjadi kendor dan jebol," katanya.

Oleh karena itu, Boyamin mengatakan banyak perusahaan-perusahaan nakal mengambil kesempatan misalnya dari kasus PT Jiwasraya dan kasus Asabri.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas