Dapat Pererat Silaturahmi, Menaker Harap Tradisi Mudik Lebaran Tak Terhenti
Atas hal itu ia menyebut tradisi tersebut, merupakan hal positif. Nilai-nilai budaya yang tumbuh di masyarakat untuk mempererat silaturrahmi
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan tradisi mudik untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman hanya dimiliki Indonesia dan tak dimiliki oleh negara Islam sekalipun.
Atas hal itu ia menyebut tradisi tersebut, merupakan hal positif. Nilai-nilai budaya yang tumbuh di masyarakat untuk mempererat silaturrahmi itu, hingga saat ini harus terus dilestarikan.
"Tentu akar budaya itu bersumber dari ajaran agama untuk mempererat silaturrahmi. Salah satu cara untuk mempererat silaturrahmi yakni dengan cara mudik," ujar Ida Fauziyah di Jakarta, Minggu (7/4/2024).
Baca juga: Kemenkes: Ribuan Rumah Sakit dan Puskesmas Disiagakan Selama Arus Mudik Lebaran 2024
Ida Fauziyah berpendapat tak semua pekerja di perantauan punya kesempatan untuk kembali ke kampung halaman saat merayakan Idul Fitri setahun sekali.
"Libur lebaran adalah sarana untuk memberikan kesempatan bagi siapapun pekerja atau warganegara di perantauan untuk dapat menikmati indahnya Idul Fitri bersama keluarga," katanya.
Ida Fauziyah menambahkan bahwa pemerintah terus mendorong perusahaan-perusahaan agar membantu meringankan para pekerja dengan mengadakan mudik gratis bersama, sebagai salah satu upaya mengatasi berbagai persoalan.
"Pekerja dan pengusaha adalah mitra dan sama-sama memperjuangkan keberlangsungan perusahaan, maka di saat bahagia, kebahagiaan itu disokong bersama, " ujarnya.