Ekonom UI: Tanpa Cawe-cawe Jokowi dan Bansos, Perolehan Suara Prabowo-Gibran Cuma 42,3 Persen
Ekonom UI Vid Adrison mengatakan, tanpa cawe-cawe Presiden Jpasangan Prabow0-Gibran Raka hanya meraih 42,38 persen suara di Pilpres 2024
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Choirul Arifin
“Memang pola peningkatan belanja untuk diskresi termasuk Perlinsos meningkat menjelang Pemilu dan ada bukti statistik hal itu meningkatkan keterpilihan,” ungkap Vid.
Baca juga: Hakim Arief Hidayat: Pilpres 2024 Lebih Hiruk Pikuk Karena Pelanggaran Etik dan Cawe-cawe Jokowi
Vid menyebut, Perlinsos digunakan sebagai alat pemenangan untuk meningkatkan suara Prabowo-Gibran karena tidak ada regulasi.
Kemudian, sumber dana Perlinsos berasal dari masyarakat melalui pajak yang dibayarkan.
Karenanya, Vid menegaskan, sesungguhnya adalah hak dari orang miskin untuk mendapatkan perlinsos.
“Jadi tidak boleh dipersonalisasi. Pemerintah kan sudah transfer. Senang yang dapat bansos, maka efek lebih besar. Ketemu dikasih langsung atau tidak (oleh Jokowi)? Kalau dikasih langsung bisa dipersonalisasi, kalau dibagikan oleh sistem senang tetapi tidak personalisasi,” ucapnya.
Efek Jokowi
Vid menuturkan, dari hasil penelitian yang dilakukan, efek Jokowi lebih signifikan dibanding efek Prabowo dalam menentukan perolehan suara paslon nomor urut 2.
Menurutnya, pasangan yang didukung petahana mendapatkan persentase suara lebih tinggi di daerah dengan angka kemiskinan lebih tinggi.
Untuk menilai efek Jokowi, kata Vid, penelitian telah memperhitungkan unsur fanatisme. Dia mengukur suara Jokowi sebagai proksi untuk perolehan suara Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Ketika dia menggunakan perolehan suara Prabowo pada Pilpres 2019 untuk Pilpres 2024, ternyata tidak signifikan. Artinya, militansi bukan kepada Prabowo tetapi kepada Jokowi.
“Artinya memang kuat bukti statistiknya, efek Jokowi efek lebih kuat daripada efek Prabowo," ungkap Vid.
Soal dampak kunjungan Jokowi ke daerah Jawa Tengah, Vid menyebut bahwa orang nomor satu di Indonesia tersebut mengunjungi 30 kabupaten/kota sepanjang Oktober 2023 hingga Februari 2024.
Dari 30 kabupaten/kota itu, 15 di antaranya berlokasi di Jawa Tengah. Sementara itu, Prabowo-Gibran hanya mengunjungi 9 kabupaten/kota.
Hasil penelitian menemukan, tidak ada bukti perolehan suara Prabowo pada Pilpres 2019 berhubungan dengan perolehan suara pada Pilpres 2024.
Sebaliknya, Vid menemukan bahwa kunjungan Jokowi efektif meningkatkan suara Prabowo pada Pilpres 2024.
Vid menambahkan, ada hubungan yang kuat antara penggelontoran bansos dan efek Jokowi terhadap perolehan suara Prabowo-Gibran.