Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Megawati dan Jokowi Dinilai Susah Bertemu, Pengamat: Luka Hatinya Lebih Dalam Ketimbang SBY

Pengamat politik menilai luka hati Megawati kepada Jokowi ini lebih menyakitkan daripada Megawati dan SBY, sehingga susah untuk bertemu

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Megawati dan Jokowi Dinilai Susah Bertemu, Pengamat: Luka Hatinya Lebih Dalam Ketimbang SBY
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat di acara Rapar Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023). 

"Ini syarat yang sangat mustahil diwujudkan, kan enggak mungkin presiden berkeliling atau mengumpukan mereka. Ini syarat yang mengada-ada," tambah Adi Prayitno.

Diketahui, hubungan Megawati dengan SBY seperti mengalami perang dingin selama hampir dua dekade.

Padahal, keduanya pernah sama-sama duduk dalam Kabinet Gotong Royong pada periode 2001-2004 silam.

Kala itu, Megawati yang diangkat sebagai Presiden ke-5 RI menunjuk SBY sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam).

Akan tetapi, setelah SBY menggantikan Megawati dari kursi presiden pada 2004, keduanya jarang bertemu.

Bahkan, publik menilai hubungan mereka mulai renggang. 

Soal hubungannya dengan Jokowi, kata Adi, pihaknya belum bisa menemukan jawaban.

Berita Rekomendasi

"Ini dengan Pak Jokowi yang kebersamaanya 23 tahun tiba-tiba pisah di tengah jalan."

"(Mencairkan hubungan) Ini yang belum ada jawaban, dan agak rumit dirumuskan," ujar Adi Prayitno.

Senada dengan Adi Prayitno, Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, juga menilai, pertemuan Megawati dengan Jokowi bakal sulit terjadi dalam waktu dekat ini. 

Sebab, menurut Ray, Megawati dan jajaran keluarga PDIP sulit menerima kehadiran Jokowi pasca-Pemilu 2024.

"Kalau dengan Jokowi dalam waktu dekat atau lama, rasanya tidak akan ketemu dengan Megawati."

"Sangat sulit memahami apalagi mentolerir apa yang dilakukan Jokowi kepada Megawati dan keluarga besar PDIP, bahkan jika kita berada di sudut yang netral sekalipun," kata Ray, Sabtu (13/4/2024).

Ray juga meyakini, bahwa Megawati dan keluarga besar PDIP tidak akan mudah memaafkan, apalagi melupakan apa yang dilakukan Jokowi demi memuluskan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dalam memenangkan Pilpres 2024.

Baca juga: Gabung Jakarta Pertamina di Proliga 2024, Giovanna Milana Ungkap Peran Penting Megawati Hangestri

Belum Ada Silaturahmi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas