Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementerian Prabowo Kembali Beli Kapal Perang, Kali Ini 2 Fregat Italia dengan Meriam 127mm Vulcano

Laporan Fincantieri menyebut, Kemhan RI membeli dua kapal perang fregat itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekira Rp 20,3 triliun.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Kementerian Prabowo Kembali Beli Kapal Perang, Kali Ini 2 Fregat Italia dengan Meriam 127mm Vulcano
Dok. Kemhan
Kapal perang jenis Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia dari perusahaan pembuat kapal dari Italia, Fincantieri S.p.A.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertahanan RI di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto kembali melakukan pembelian Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) berupa dua unit kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission) dari Italia.

Pengadaan kapal perang untuk patroli dan pengawalan tersebut diklaim merupakan bagian dari modernisasi alutsista yang strategis untuk menjaga kedaulatan negara di perairan Indonesia dan dalam rangka memperkuat pertahanan dan keamanan maritim.

Perusahaan pembuat kapal dari Italia, Fincantieri S.p.A, dipercaya sebagai penyedia dan sedang melaksanakan pembangunan kedua kapal fregat tersebut di galangan kapalnya di Trieste, Italia.

Kapal yang dipesan yakni jenis Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) yang memiliki kemampuan multi-misi dan dilengkapi dengan teknologi terkini.

Laporan Fincantieri menyebut, Kemhan RI membeli dua kapal perang fregat itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekira Rp 20,3 triliun.

Berdasarkan kontrak yang telah disepakati, rencananya kapal pertama akan dikirim pada Oktober 2024 dan kapal kedua tiba pada April 2025. 

Baca juga: Panglima TNI ke KSAU Baru Tonny Harjono: Alutsista Modern Segera Berdatangan, Harus Cepat Adaptasi 

Berita Rekomendasi

Kapal tersebut memiliki panjang mencapai 143 meter dan lebar kapal sekitar 16.5 meter, Displacement 6.250 Ton (Full Load) Kecepatan max ≥ 30 Knots, Endurance 5000 NM.

Kapal perang itu juga dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (Surface to Air Missile /SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43. 

Sistem rudal SAM Aster 15 tersrbut juga diklaim dapat dipasang pada berbagai jenis kapal perang, seperti fregat, destroyer, atau kapal induk.

"Selain itu, kapal ini juga dipersenjatai dengan meriam 127mm Vulcano, meriam 76mm Strales, meriam ringan 25mm yang dilengkapi dengan Fire-Control Radar (FCR) RTN 10X system Dardo, Peperangan Elektronika RECM, RESM dan CESM, Tactical Data Link-Y serta Multifunction Radar Leonardo Kronos," kata keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan pada Rabu (17/4/2024).

Baca juga: CEO Apple Pertimbangkan Bangun Pabrik di Indonesia

Pengadaan kapal tersebut juga diiringi paket offset yang komprehensif mencakup berbagai aspek seperti konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang, peningkatan fisik galangan kapal, penyampaian materi didaktik, serta kursus pelatihan kelas di Italia yang berdurasi enam bulan.

Selain itu, juga dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen, pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan, serta pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang langsung dan tidak langsung juga termasuk dalam paket offset.

Kemhan menyatakan telah memenuhi semua syarat yang diperlukan untuk efektifitas dan masa berlaku kontrak. 

Pihak Fincantieri S.p.A, juga disebut telah mendapatkan persetujuan dari OCCAR (Organisation Conjointe de Coopération en matière d'Armement / Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia.

Pengadaan dua kapal fregat sejenis FREMM tersebut diklaim merupakan langkah maju bagi Kemhan RI dalam mewujudkan pertahanan maritim yang tangguh. 

Kedatangan kapal-kapal ini diharapkan semakin meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan wilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas keamanan regional. 

Kesuksesan negosiasi kontrak tersebut juga diklaim sebagai wujud nyata upaya Kemhan RI untuk memastikan kebutuhan pertahanan maritim nasional dapat terpenuhi dengan optimal. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas