Fotonya Tersenyum Bertemu PM Israel Netanyahu Viral Lagi, Gus Yahya: Masa Saya Piting, Nggak Mungkin
Gus Yahya angkat bicara soal foto pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu yang kembali viral di sosial media
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dodi Esvandi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Utama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya angkat bicara soal foto pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu yang kembali viral di sosial media.
Foto tersebut viral di media sosial X beberapa waktu lalu memperlihatkan Gus Yahya berfoto bersama Benjamin Netanyahu.
Dari penelurusan Tribunnews.com di X, ada foto yang memperlihatkan Gus Yahya berjabat tangan dan saling tersenyum dengan Netanyahu.
Gus Yahya mengatakan pertemuan dengan Netanyahu itu merupakan pertemuan diplomatik.
"Kalau kemudian sekarang misalnya dipersoalkan saya ketemu salaman, senyum-senyum. Masa langsung saya mau piting di situ, nggak mungkin. Itu pertemuan diplomatik," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Baca juga: Mengapa Netanyahu Ngotot Serang Balik Iran Meski Sudah Diperingatkan AS dan Sekutu? Ini Alasannya
Gus Yahya juga menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bermula dari momen langka.
Pertemuannya dengan Benjamin Netanyahu itu terjadi pada tahun 2018 silam di Israel.
Saat itu Gus Yahya datang ke Israel mewakili PBNU di acara konferensi global.
"Konferensi Global Yahudi seluruh dunia. Masa saya nggak mau, saya harus memanfaatkan kesempatan itu," jelasnya.
Menurut Gus Yahya, pada forum tersebut ia menyampaikan permintaan perdamaian Palestina dan Israel.
"Kita ingatkan tentang rahmat, kita ingatkan tentang prinsip keadilan yang menjadi ajaran semua agama, dan menjadi prinsip-prinsip moral dari kemanusiaan," tegasnya.
Gus Yahya menegaskan pada momen pertemuannya dengan Netanyahu, dirinya juga tetap pada prinsip yang sama, yakni minta perdamaian antara Palestina dan Israel.
"Saya bilang tidak akan berubah sampai ada titik terang untuk jalan keluar bagi masalah Palestina. Saya sampaikan dengan terus terang," jelasnya.