Hindari Lontaran Material Erupsi Gunungapi Ruang, KN SAR Bima Sena Dipindahkan ke Pelabuhan Minanga
KN SAR Bima Sena dipindahkan karena erupsi Gunungapi Ruang turut melontarkan kerikil hingga radius lebih dari 5 Km.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Manado Jandry Paendong mengatakan pihaknya memindahkan Kapal Negara (KN) SAR Bima Sena ke Pelabuhan Minanga yang berada di bagian utara Pulau Tagulandang.
Kapal tersebut dipindahkan dari Pelabuhan Tagulandang pada Rabu (17/4/2024) semalam.
Langkah tersebut diambil karena erupsi Gunungapi Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara juga turut melontarkan kerikil hingga radius lebih dari 5 Km.
"Posisi kami semalam waktu itu berada di Pelabuhan Tagulandang. Sekarang kami menghindar, semalam menghindar daripada materil-materil yang jatuh demi keamanan anggota kami dan kapal, kami bergeser menuju Pelabuhan Minanga tepatnya di bagian utara Pulau Tagulandang," kata Jandry dalam keterangan video pada Kamis (18/4/2024).
Baca juga: Video Detik-detik Gunung Ruang Erupsi Disertai Petir Menyambar, 11 Ribu Jiwa Harus Dievakuasi
KN SAR Bima Sena selanjutnya akan dioperasikan untuk mendukung evakuasi terhadap warga terdampak erupsi.
KN SAR Bima Sena hari ini akan mengawal sejumlah perahu karet Basarnas yang akan menyisir area pantai untuk memgevakuasi warga yang kocar kacir saat melakukan evakuasi mandiri semalam.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro, erupsi tersebut menyebabkan hujan abu disertai batu dan kerikil yang mencapai ke permukiman warga di pesisir Tagulandang.
Beberapa warga, kata Abdul, dilaporkan terkena lontaran kerikil dan bebatuan tersebut dan sudah mendapat penanganan intensif.
Guna menghindari dampak erupsi yang lebih parah, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Sitaro mengevakuasi 828 warga sekitar dengan rincian sebanyak 506 warga Desa Laingpatehi dan 322 warga Desa Pumpente.
Lokasi pengungsian terletak di SMP Negeri 1 Tagulandang dengan pengungsi yang tercatat sebanyak 45 jiwa.
783 Jiwa Mengungsi
Sementara itu, kurang lebih 783 jiwa lainnya dilaporkan mengungsi di rumah kerabat yang berada di daratan Pulau Tagulandang.
"Pihak BPBD Kabupaten Sitaro terus berkoordinasi dengan lintas instansi terkait guna monitoring, kaji cepat dan upaya penyelamatan masyarakat terdampak. BPBD juga telah memberikan bantuan berupa 123 lembar tikar, 123 lembar selimut dan 400 lembar masker kepada masyarakat," kata dia.
Baca juga: 6 Fakta Gunung Ruang di Sulut Erupsi, Dampak Letusan hingga Penetapan Status Siaga ke Awas
Pemerintah Kabupaten Sitaro bersama pihak terkait juga tengah menyiapkan alat angkut untuk mengevakuasi warga menggunakan Kapal Ferry KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung ditambah perahu penyeberangan milik warga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.