Dvisasa Majantara, Merajut Persatuan Lewat Seni, Budaya dan Ekonomi Kerakyatan
Agustus nanti akan diselenggarakan Kemah Bakti Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara yang akan diikuti oleh 500 seniman, budayawan dan tokoh adat.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dvisasa Majantara, organisasi yang didedikasikan untuk memediasi, memfasilitasi dan membangkitkan program-program kerja dalam sektor Pengembangan Seni, Budaya dan Ekonomi Kerakyatan dengan gaya dan cara yang berbeda dari organisasi lain resmi dideklarasikan.
Organisasi bernama Dvisasa Majantara akan memulai program hulu hingga hilir pada sektor pengembangan seni budaya nusantara dan ekonomi kerakyatan dengan pola bottom-up, di mana para pelaku seni, budaya dan ekonomi kerakyatan sepenuhnya akan dilibatkan sepenuhnya dalam setiap program kerja yang akan dijalankan.
"Kegiatan Program Kerja akan dikemas dalam suasana kekinian dengan tetap mengedepankan nilai-nilai luhur kearifan lokal seni dan budaya nusantara," kata inisiator dan Ketua Umum Dvisasa Majantara, Jeki Ayu dalam keterangannya, Kamis (25/4/2024).
Dikatakannya, organisasi ini akan menjadi nafas dan marwah baru karena dalam kegiatannya melibatkan semua pihak, pemerintah pusat, pemerintah daerah, para pelaku dan sanggar seni budaya, pelaku UMKM dan swasta.
Dengan demikian akan terbangun kolaborasi dan kebersamaan yang akan berdampak kepada kehidupan baru dalam menjalin kebhinnekaan menuju Persatuan Indonesia yang hakiki dalam rangka meraih cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Kami mengajak seluruh Bangsa Indonesia untuk kembali memperkuat Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu Bangsa, karena perbedaan yang dianugrahkan kepada Bangsa Indonesia adalah Kekayaan Luhur yang seharusnya dapat lebih mempersatukan seluruh anak bangsa dalam membangun Indonesia Maju yang akan menjadi Mercusuar di kancah global," katanya.
Deklarasi Dvisasa Majantara diisi oleh penampilan 3 matra majantara yang menampilkan bentuk musik Bali, seni olah vokal dan seni pertunjukan wayang golek dalam balutan kontemporer urban yang dipersembahkan oleh 3 Seniman Nusantara Rudy Octave, musisi yang mengabdikan karya-karyanya untuk tutur Tradisi Bahasa di Nusantara.
Baca juga: Dukung Indonesia Emas 2045, LAN Bakal Genjot Skill Digital ASN
Kemudian, Caecillia, seorang seniman vokal dan suling asal Jawa Timur dan Dr Wawan Gunawan SSn MM yang akrab disapa Ki Dalang Wawan Ajen, Seniman Dalang yang Totalitas menggarap Seni Pewayangan Nusantara, terkenal dengan Wayang Ajen.
Sekjen Dvisasa Majantara, Arief Darmawan mengatakan, pada bulan Agustus bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI akan diselenggarakan Kemah Bakti Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara yang akan diikuti oleh 500 seniman, budayawan dan tokoh adat/kepala suku dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Pelibatan Anak Muda Dalam Pemerintahan Diyakini Jadi Jembatan Songsong Indonesia Emas 2045
"Bulan Oktober 2024 akan diselenggarakan event akbar Atas Nama Cinta sebagai bentuk tanda cinta kepada Joko Widodo yang telah memancangkan Pondasi dan Tiang Perubahan bagi Kemajuan Indonesia selama menjadi Presiden Republik Indonesia, sekaligus juga sebagai bentuk ucapan Selamat Datang dan Doa Lintas Agama bagi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, sebagai penerus estafet kepemimpinan Jokowi.
Khusus untuk Kegiatan “Atas Nama Cinta” ini, akan diikuti oleh Segenap Masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke – dari Miangas sampai Pulau Rote secara Live dan Liputan langsung dari seluruh Penjuru Indonesia.
"Untuk pusat kegiatan inti di 4 Kota yakni Jakarta, Bogor, Ibu Kota Nusantara, dan Puncak acaranya di Kota Solo dengan menampilkan Atraksi Seni dan Budaya Nusantara serta Pesta Rakyat terbesar sepanjang sejarah Indonesia," katanya.
CAption : Organisasi bernama Dvisasa Majantara akan memulai program hulu hingga hilir pada sektor pengembangan seni budaya nusantara dan ekonomi kerakyatan dengan pola Bottom-Up, di mana para pelaku akan dilibatkan sepenuhnya dalam setiap program Kerja yang akan dijalankan. (IST)