Guru Besar UI: Jangan Sampai Muncul Masyarakat Pro Iran Vs Pro Israel
Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia.
Editor: willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia.
Namun, hal itu mesti terus diwaspadai, karena perang selalu berdampak ke seluruh dunia.
Baca juga: BI: Risiko dan Ketidakpastian Ekonomi Meningkat karena Gejolak Geopolitik Timur Tengah
“Yang perlu diwaspadai adalah masyarakat Indonesia jangan sampai terbelah karena pro Iran atau pro Israel,” kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia(UI) Prof Hikmahanto Juwana saat dikonfirmasi Tribun, Kamis(25/4/2024).
Pernyataan itu ia sampaikan agar konflik di Timur Tengah tidak mengganggu keamanan di Indonesia. Hikmahanto mengatakan sulit menjawab bagaimana menjaga agar konflik geopolitik di Timur Tengah tidak mempengaruhi kondisi keamanan di Indonesia.
Baca juga: Anggota Komisi XI DPR: Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat Hadapi Dinamika Geopolitik Timur Tengah
“Soalnya perang di Timur Tengah dampaknya ke seluruh dunia. Agar tidak berpengaruh ke Indonesia, berarti tidak berpengaruh ke dunia. Satu-satunya cara ya perang harus diakhiri,” ujar dia.
Menurut dia, saat ini sudah ada pengaruh konflik di Timur Tengah tetapi ke sektor ekonomi. Sebab perang membuat adanya pelambatan ekonomi dunia. Sedangkan ekonomi Indonesia sangat terkoneksi dengan ekonomi dunia
“Kebijakan ekonomi yang berorientasi dalam negeri. Melepas ketergantungan terhadap luar negeri,” ujar Hikmahanto bicara solusi mencegah dampak perang terhadap ekonomi Indonesia.
Pemerintah terus memantau kondisi geopolitik di Timur Tengah dan membuat langkah-langkah antisipatif agar dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap kondisi di Indonesia. Salah satunya mencari alternatif pasokan minyak dari negara lain yang tidak terimbas konflik dan mengamankan pasokan LPG.
Baca juga: Israel Dituding Manfaatkan Konflik dengan Iran sebagai Strategi Red Herring, Apa Itu?
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji memastikan untuk pemenuhan pasokan LPG di dalam negeri sejauh ini masih aman. Pasalnya, sebagian besar impor LPG Indonesia berasal dari Amerika Serikat.
"Kalau untuk BBM berasal dari Singapura dan Malaysia. Di Singapura asalnya juga dari tempat lain tapi masih secure untuk BBM,” kata Tutuka.