BPIP Tekankan Pentingnya Nilai Pancasila sebagai Upaya Mengatasi Tantangan Radikalisme dan Terorisme
Mukhammad Fahrurozi, mengemukakan isu-isu negatif yang melekat di Indonesia, diantaranya perihal terorisme dan radikalisme.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedeputian Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Direktorat Pengendalian menyelenggarakan Talkshow Pembinaan Ideologi Pancasila di Lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (25/4/2024).
Pada talkshow tersebut, Direktur Pengendalian Mukhammad Fahrurozi, mengemukakan isu-isu negatif yang melekat di Indonesia, diantaranya perihal terorisme dan radikalisme.
Baca juga: Kepala BPIP sebut Kaderisasi Calon Pemimpin Berkarakter Pancasila Perlu Upaya Konkret
"Di Indonesia, kita menghadapi berbagai isu yang kompleks, mulai dari politik identitas hingga korupsi dan narkoba. Sikap intoleransi adalah akar dari masalah radikalisme dan terorisme. Intoleransi yang terus berlangsung dapat mengarah pada ekstrimisme, yang bertentangan dengan nilai-nilai sosial masyarakat," kata dia.
Maka dari itu, BPIP berdasarkan instruksi yang diberikan oleh Presiden berfungsi menekankan pentingnya membumikan nilai Pancasila pada generasi muda.
"Karena, generasi muda memiliki peran penting dalam membangun Indonesia maju, sehingga mereka perlu diberdayakan, memiliki daya saing, dan menghargai nilai-nilai gotong royong," ucapnya.
Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, mengungkapkan permasalahan lain yang kerap dialami generasi muda saat ini, yaitu bahaya dari kecanduan narkoba.
"Penting untuk diingat bahwa kecanduan, terlepas seberapa pintar seseorang, dapat menghancurkan segalanya. Harus kita pahami bahwa, transformasi sejati terjadi di dalam hati, bukan sekadar pada penampilan fisik," ujarnya.
Untuk sebab itu, UIN Alauddin memiliki program dalam bentuk pesantren bagi mahasiswa baru.
Baca juga: Kepala BPIP Ingatkan Gen Z Tak Mudah Terprovokasi Jelang Pemilu 2024
Harapannya pesantren tersebut bisa menjadi wadah untuk BPIP membumikan nilai-nilai Pancasila kepada mahasiswa baru.
"Kedepannya, Kami akan mendirikan program Pesantren untuk mahasiswa baru sebelum memasuki masa kuliah. Bapak Rektor juga mendukung pembukaan Pusat Studi Pancasila dengan harapan agar UIN Alauddin Makassar tetap terhubung dan berkomunikasi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)," kata Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof. Muhammad Amri.