Gabung Koalisi Pemerintah, NasDem Sudah Siapkan Saran dan Ide 'Cetak Biru' untuk Prabowo-Gibran
Beberapa poin penting yang ada dalam catatan itu kata Irma, yakni bagaimana pemerintah bisa membawa kepentingan bangsa ke depan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menyatakan, pihaknya telah menyiapkan ide dan saran dengan sebutan cetak biru untuk Pemerintah Prabowo-Gibran.
Kata Irma, cetakan biru itu nantinya akan dibahas setelah pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden di Oktober 2024.
Baca juga: NasDem dan PKB Dinilai Bisa Dapat Jatah 2 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
"Kita sudah punya cetak birunya tapi akan kita koordinasikan nanti setelah pelantikan," kata Irma saat dimintai tanggapannya, Senin (29/4/2024).
Beberapa poin penting yang ada dalam catatan itu kata Irma, yakni bagaimana pemerintah bisa membawa kepentingan bangsa ke depan.
Baca juga: Fahri Hamzah Singgung Gagasan Perubahan PKS yang Beri Sinyal Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kepentingan itu kata Irma, harus melebihi dari apa yang diutamakan oleh partai politik pengusung.
"Bahwa kepentingan bangsa dan negara harus diatas kepentingan partai politik," ujar dia.
Dengan begitu, maka partai pimpinan Surya Paloh itu meminta pemerintah untuk berpihak kepada masyarakat.
Hal itu penting, agar kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.
"Jadi ke depan tentu program dan regulasinya harus berpihak kepada rakyat agar indonesia sejahtera bisa dicapai," tukas dia.
Sebelumnya, Partai NasDem menyatakan telah secara penuh mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran tanpa adanya perjanjian mahar.
Bahkan kata Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago, tidak ada sama sekali pembahasan kursi menteri untuk NasDem usai menyatakan dukungan kepada pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.
"Betul (tanpa mahar), oleh karena itu NasDem tdk bicara kursi menteri," kata Irma saat dimintai tanggapannya, Senin (29/4/2024).
Baca juga: Fahri Hamzah Singgung Gagasan Perubahan PKS yang Beri Sinyal Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Dengan posisinya tersebut maka NasDem kata Irma akan tetap menjadi kontrol sistem bagi pemerintahan mendatang.
Pasalnya kata dia, untuk menjadi kontrol sistem bukan berarti harus berada di luar lingkaran eksekutif.
"Bagi NasDem menjadi kontrol system yang efektif tidak harus berada di luar, dari dalam pun kami bisa memberikan dan menjadi kontrol system yang efektif terhadap pemerintahan pragi (Prabowo-Gibran)," kata dia.
Sebab menurut dia, memberikan pengawasan dan mewarnai kebijakan pemerintah juga bisa dari dalam pemerintahan.
"Karena mewarnai kebijakan dan program dari dalam juga merupakan hal baik yang bisa kami lakukan untuk bangsa dan negara ini," tukas anggota Komisi IX DPR RI itu.
Baca juga: Beda Narasi Politik & Ideologis, Gelora Nilai Masuk Akal jika PKS Tetap Jadi Oposisi Prabowo-Gibran
Adapun, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh sudah secara resmi mengumumkan mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal ini disampaikan Paloh setelah mendatangi rumah Prabowo di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/42024) sore.
"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," kata Paloh di lokasi.
Paloh menjelaskan kontestasi demokrasi Pilpres 2024 sudah dinyatakan selesai. Dia bilang, tantangan bangsa dan negara juga nantinya akan semakin berat.
Karena itu, Paloh menyatakan kekinian diperlukan adanya elite-elite bangsa yang bersatu dalam membangun Indonesia.
"Proses demokrasi berjalan dengan suka dan duka kita ingin akhiri masalah pemilu selesai. Sementara dinamika dan tantangan dunia udah jelas tidak bisa kita lepaskan. Jadi kita simpulkan spirit semangat jiwa besar elite itu adalah modal utama kita miliki," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.