Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demo Hari Buruh 2024, Pekerja Perempuan Tolak Syarat Good Looking dan 'Ngamar' ke Hotel

Kalimat itu langsung memantik teriakan para peserta aksi yang merupakan pekerja perempuan.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Demo Hari Buruh 2024, Pekerja Perempuan Tolak Syarat Good Looking dan 'Ngamar' ke Hotel
Tribunnews.com/Ashri Fadilla
Sejumlah pekerja perempuan membentang poster berisi aspirasi penolakan syarat kerja berpenampilan menarik alias good looking dan staycation alias ngamar ke hotel, saat unjuk rasa peringatan Hari Buruh 2024 di di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib pekerja perempuan tak begitu mulus saat menjajaki dunia kerja.

Gambaran itu dikisahkan seorang pekerja perempuan saat mengikuti aksi unjuk rasa Hari Buruh 2024, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).

Dalam unjuk rasa dengan aksi teatrikal itu, pekerja perempuan bernama Manda menyuarakan aspirasi pekerja perempuan dengan monolog di hadapan 200 pekerja perempuan lainnya.

Dia berlakon seolah memaki bosnya yang mengajukan syarat tak masuk akal bagi perempuan.

Di antara syarat-syarat itu yakni, berpenampilan menarik alias good looking dinilai kerap menghambat karier pekerja perempuan.

"Peraturan tidak jelas, syarat kerja tidak jelas, harus good looking, harus ini, harus itu," teriak Manda, orator yang membawakan monolog di hadapan peserta aksi.

Baca juga: Presiden KSPI Sebut Upah Ideal Buruh di Jakarta Rp 7 Juta: Covid-19 jadi Alasan Mainkan Upah

Berita Rekomendasi

Padahal upah yang diperoleh tak sebanding dengan syarat-syarat yang diajukan.

Meski kinerja baik, penampilan fisik kerap lebih diutamakan bagi perempuan.

"Gaji 2 juta. Kagak ada otaknya bapak. Nanti dibilang: kamu tatoan ya, kamu tindikan ya, kamu jelek. Saya kerja bener, omset kita naik. Gaji saya dipending," kata Manda sembari memegang mikrofon merah muda di tangan kanannya.

Kalimat itu langsung memantik teriakan para peserta aksi yang merupakan pekerja perempuan.

Meski dalam posisi duduk bersila di atas aspal, mereka kompak mengangkat poster tuntutan-tuntutan terkait hak-hak pekerja perempuan.

"Hidup perempuan!"

Baca juga: IPW Curiga Brigadir RAT jadi Pengawal Pengusaha di Jakarta Atas izin Atasan, Tapi Tak Resmi

Kemudian tak habis dengan good looking, orator juga menyinggung syarat "ngamar ke hotel" yang tentu menjadi penghambat perempuan dalam berkarir.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas