Sejarah Hari Buruh 1 Mei atau May Day, Kerusuhan Haymarket hingga Perjuangan 8 Jam Kerja Sehari
Hari ini 1 Mei 2024, diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Simak sejarahnya dalam artikel berikut ini.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah Hari Buruh Sedunia atau May Day.
Hari Buruh Sedunia atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei, atau bertepatan hari ini Rabu,1 Mei 2024.
Hari Buruh Internasional muncul pada akhir abad ke-19 untuk memperingati perjuangan delapan jam kerja sehari.
Sejarah May Day sebagai hari buruh ini juga lahir dari sebuah federasi internasional, sebuah kelompok sosialis dan serikat buruh.
Sementara sebelum abad ke-19, istilah May Day merujuk pada perayaan pergantian musim, ke musim semi (spring) di Amerika Serikat (AS).
Itu dibuat setelah sebuah insiden pada tahun 1886, yang disebut Kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886, mengutip Boston Public Library.
Dalam insiden ini, kaum anarkis dalam gerakan buruh di Chicago dieksekusi secara salah setelah terjadinya pemboman.
Pada abad ke-20, hari libur 1 Mei tersebut mendapat pengesahan resmi dari Uni Soviet.
Dan juga dirayakan sebagai Hari Solidaritas Buruh Internasional, terutama di beberapa negara Komunis.
Lantas Presiden Cleveland meresmikan Hari Buruh sebagai hari libur bulan September untuk memisahkan hari tersebut dari implikasi radikal Hari Buruh Internasional.
May Day pun dirayakan di sebagian besar negara lain di dunia, ironisnya, sebagian besar dunia mengetahui kisah Insiden Haymarket, sementara sebagian besar orang Amerika sudah melupakannya.
Baca juga: 50 Link Twibbon Hari Buruh 1 Mei atau May Day 2024, Lengkap dengan Cara Mudah Unggah di Sosmed
Sementara mengutip surakarta.go.id, di Indonesia sendiri, baru pada masa reformasi, hari buruh kembali rutin dirayakan di banyak kota, dan mengusung berbagai tuntutan mulai dari kesejahteraan hingga penghapusan sistem alih daya.
BJ Habibie sebagai presiden pertama di reformasi melakukan ratifikasi konvensi ILO Nomor 81 tentang kebebasan berserikat buruh.
Lantas, pada 1 Mei 2013, terjadi peristiwa sejarah hari buruh yang penting di Indonesia, di mana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan hari buruh sebagai hari libur nasional.
Dari tahun ke tahun, 1 Mei selalu menjadi ajang buruh untuk menuntut hak-haknya.
Mulai dari upah yang pembayarannya tertunda, jam kerja dan upah yang layak, hak cuti hamil, hak cuti haid, hingga Tunjangan Hari Raya (THR).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)