Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerja Sama dengan UNHCR, PBNU Bantu Pengungsi Rohingya di Indonesia

NU Care-Lazisnu PBNU menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya melalui UNHCR

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
zoom-in Kerja Sama dengan UNHCR, PBNU Bantu Pengungsi Rohingya di Indonesia
Istimewa
PBNU menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya di Indonesia melalui UNHCR.  

Mereka ini kelompok yang mengalami penindasan dari junta militer Myanmar,” lanjut Riri.

“Dan bantuan ini pun sesuai dengan ajaran Islam dan ajaran NU, yaitu ukhuwah basyariah dan ukhuwah islamiyah. Kemudian NU Care-Lazisnu sebagai lembaga zakat memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya ini agar kesulitan mereka dapat sedikit terangkat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia, Ann Maymann dalam pidatonya mengungkapkan bahwa bantuan itu tidak tak hanya untuk asistensi semata, melainkan juga untuk perjuangan bagi kemanusiaan.

“Dan untuk menyelematkan generasi etnis Rohingya selanjutnya dalam dunia yang lebih baik. Dan agar kita semua punya hak hidup yang baik dan layak,” ungkap Ann.

Ann mengatakan ada lebih dari 114 juta orang yang mengungsi atau terpaksa mengungsi dan 60 persen didominasi dari negara-negara mayoritas muslim atau negara anggota OKI.

Lebih lanjut, Ann menyebut pihaknya pada tahun 2020 membuka unit kerja Filantropi Islam dan telah menerima banyak dukungan dari lembaga-lembaga mitra filantropi Islam di Indonesia.

“Bantuan dan kerja-kerja kemanusiaan ini adalah kekuatan transformatif filantropi Islam. Kalau kita konsisten dalam kerja-kerja kemanusiaan, ini adalah awal yang baik untuk mewujudkan dunia yang lebih baik,” katanya.

Baca juga: Ketua Umum PBNU Apresiasi Kinerja NU Care-Lazisnu yang Berhasil Capai Kemajuan Progresif

Berita Rekomendasi

Pejabat UNHCR Indonesia Unit Filantropi Islam, Muhammad Thoriq Helmi menjelaskan perjalanan Unit Filantropi Islam selama 4 tahun sejak tahun 2022 telah berdampak positif dan mendapat banyak dukungan dari lembaga-lembaga mitra filantropi Islam di Indonesia.

“UNHCR di Indonesia sudah terbentuk sejak 1979. Jadi kita sudah 45 tahun ada di Indonesia. Dan sampai saat ini Indonesia menampung 12.779 pengungsi. Melalui Unit Filantropi Islam, UNHCR mendapat banyak dukungan dari lembaga mitra filantropi Islam di Indonesia,” ujar Thoriq.

Pihaknya menyebut 3 (tiga) komponen utama dukungan atau bantuan dari UNHCR bagi pengungsi, (1) Bantuan darurat penyelamatan nyawa; (2) Memastikan perlindungan dan akses kebutuhan dasar; (3) Mendapatkan solusi di luar Indonesia, berkaitan dengan pengungsi luar negeri.

“Dan lebih dari tiga ribu penerima manfaat pada tahun 2021 sampai 2023. Bantuan tunai multiguna, dalam bentuk bantuan dana, karena pengungsi yang lebih tahu yang mereka butuhkan,” ucapnya.

Pada kegiatan Halal Bihalal dan serah terima bantuan tersebut, UNHCR menggelar diskusi dengan menghadirkan tiga pembicara, yaitu Profesor KH Amin Suma (Guru Besar Ilmu Fiqh UIN Syarif Hidayatullah) yang membawakan materi Sejarah Pengungsi dalam Islam; Profesor Amelia Fauzia (Guru Besar Sejarah Islam UIN Syarif Hidayatullah) dengan materi Mengingat Kembali Filantropi Inklusif Pengungsi, dan; Silih Agung Wasesa (Pakar Branding dan Komunikasi Pemasaran) dengan materi From Crisis to Clarity: Strategi Komunikasi Efektif untuk Organisasi Nirlaba.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas