Panel Barus Sebut Jokowi Aset Bangsa dan Politik, Wajar Banyak Parpol Buka Pintu Minta Bergabung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bakal segera merapat ke partai politik lain setelah tidak lagi dianggap PDIP.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bakal segera merapat ke partai politik lain setelah tidak lagi dianggap oleh PDI Perjuangan (PDIP) sebagai kader.
Belakangan, santer kabar menyebutkan bahwa Presiden Jokowi akan berlabuh ke Partai Golkar.
Namun, hingga kini Jokowi belum juga memijakan kakinya di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Dimintai tanggapannya, Ketua Badan Pemenangan Pilpres (Bapilpres) DPP Pro Jokowi (Projo), Panel Barus menilai wajar jika Partai Golkar dan partai-partai lainnya menginginkan Jokowi.
Panel menilai, Presiden Jokowi merupakan tokoh dan aset bangsa yang diperlukan untuk kemajuan bangsa ke depan.
Apalagi, dia menyebut bahwa Jokowi tergolong muda dan memiliki nilai elektoral yang signifikan.
"Ya, Pak Jokowi setelah tidak dianggap dari PDIP ya, dia tapi ternyata, Dia ternyata banyak dibukakan pintu oleh partai-partai. Karena partai-partai di luar PDIP ini sadar juga bahwa Pak Jokowi ini adalah aset bangsa, aset politik," kata Panel saat dihubungi Tribunnews, Jumat (3/5/2024).
"Pak Jokowi juga masih muda, Pak Jokowi juga selalu hadir memberikan nilai tambah, memberikan insentif elektoral," sambungnya.
Panel juga meyakini bahwa partai politik dan Projo memiliki pandangan yang sama soal sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Di mana, akan mubajir jika nantinya setelah tak lagi berkuasa, Jokowi tak terlibat dalam perpolitikan nasional.
"Jadi wajar saja kalau kemudian banyak partai yang membuka pintunya untuk Pak Jokowi. Partai-partai juga mungkin punya pikiran yang sama sama Projo, bahwa mubajir nih kalau Jokowi pensiun setelah tidak berkuasa," ungkap Panel.
Namun demikian, Bendahara Umum DPP Projo ini akan terus mendukung dan mendoakan langka politik Jokowi setelah tak lagi menjabat sebagai Presiden.
"Pokoknya kalau Projo mendoakanlah yang terbaik buat bangsa dan rakyat, yang terbaik buat Pak Jokowi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim, Jokowi dan Gibran gabung Golkar hanya menunggu pengumuman resmi sebagai bagian dari formalitas.
"Bagi kami pak Jokowi dan mas Gibran itu sudah masuk dalam keluarga besar Golkar," kata Airlangga.
"Tinggal tentunya formalitasnya saja," imbuhnya.