Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gibran Akui Tak Tahu Siapa Orang Toxic yang Dimaksud Luhut, sebut Dirinya Berkawan dengan Semua

Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan soal peringatan dari Luhut Binsar Pandjaitan soal orang toxic di pemerintahan.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gibran Akui Tak Tahu Siapa Orang Toxic yang Dimaksud Luhut, sebut Dirinya Berkawan dengan Semua
Kolase Tribunnews
Foto Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. | Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapannya terkait peringatan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Diketahui, sebelumnya Luhut mengingatkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahannya atau kabinetnya nanti. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapannya terkait peringatan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Diketahui, sebelumnya Luhut mengingatkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahannya atau kabinetnya nanti.

Menanggapi peringatan dari Luhut tersebut, Gibran mengaku tak mengetahui siapa sebenarnya orang toxic yang dimaksud oleh Luhut.

Karena Gibran selama ini memilih berkawan dengan semua orang.

Baik orang-orang yang ada dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran, maupun orang-orang yang berada di luar koalisi.

Gibran menyebut, ia selalu menjadikan orang-orang yang ada di sekitarnya sebagai teman dan gurunya.

"Tanyakan ke Pak Luhut, saya tidak tahu orangnya siapa. Yang dimaksud toxic siapa. Kalau saya berkawan dengan semua."

Berita Rekomendasi

"Baik di dalam koalisi, luar koalisi saya jadikan teman, saya jadikan guru," kata Gibran dilansir Kompas.com, Senin (6/5/2024).

Lebih lanjut Gibran menegaskan bahwa siapapun berhak untuk memberikan masukan kepadanya terkait pemerintahan mendatang.

Termasuk bagi rivalnya di Pilpres 2024 kemarin, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Sekali lagi semua yang ada di pemerintah atau di koalisi. Ataupun mungkin mantan-mantan kontenstan (Pilpres), siapapun berhak memberikan masukan-masukan," terang Gibran.

Baca juga: Luhut Minta Prabowo Tidak Ajak Orang Toxic Masuk Pemerintahan, Pengamat Singgung 2 Parpol

Gibran kembali menegaskan, sejak awal ia selalu mengatakan bahwa ia siap untuk merangkul semua.

Serta siap untuk menampung evaluasi atas kinerjanya bersama Prabowo di pemerintahan mendatang.

"Dan dari awal kan paparkan kami siap merangkul semua, kami siap untuk menerima masukan dari semua."

"Kami siap menerima evaluasi dari semua jadi saya kira tidak masalah," ungkap Gibran.

Pengamat Singgung 2 Parpol

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan mengkhawatirkan ada orang 'toxic' yang bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.

Luhut mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5/2024).

Luhut menyarankan Prabowo menghindari "orang toxic" karena dapat mengganggu pemerintah.

"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam sambutannya.

Baca juga: VIDEO Menteri Luhut Peringatkan Prabowo Tak Bawa Sosok Toxic ke Pemerintahannya dengan Gibran

Pernyataan Luhut itu memantik respon dari berbagai kalangan.

Termasuk oleh Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro.

Agung menilai pernyataan Luhut soal orang toxic jangan dibawa masuk ke kabinet Prabowo-Gibran bisa bermakna penting.

Menurut Agung makna sebenarnya yakni orang-orang yang tak satu visi dan seirama dengan Prabowo sebagai Presiden terpilih.

Baca juga: VIDEO Usai Debat Hilirisasi, Luhut & Cak Imin Kini Ribut soal Toxic di Pemerintahan

"Karena bisa dibayangkan bila seorang menteri memiliki program sendiri tanpa bingkai dari seorang Presiden," kata Agung kepada Tribunnews.com, Senin (6/5/2024).

Menurutnya, kritik Luhut sangat relevan, sebab esensi seorang menteri adalah pembantu presiden.

"Sehingga langgam geraknya mestilah seirama dan sinergis," kata dia.

Dan di titik itulah, Agung menilai makna toxic yang disampaikan Luhut berlaku juga bagi orang-orang di lur Koalisi Indonesia Maju.

Baca juga: Menebak Sosok Toxic yang Dikhawatirkan Luhut Gabung Pemerintahan Prabowo

"Seperti Nasdem dan PKB, yang selama ini intens membawa narasi perubahan mesti mengubah tujuannya untuk senapas dengan narasi keberlanjutan, termasuk soal IKN, Makan Siang dan Susu Gratis, dan program unggulan lain dari pasangan Prabowo-Gibran," ujarnya.

Seperti diketahui, PKB, PKS, dan Nasdem disebut-sebut akan masuk koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Tiga parpol ini sebelumnya bergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)(Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Baca berita lainnya terkait Kabinet Prabowo Gibran.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas