Gunakan Heli Caracal, TNI AU Evakuasi Lansia Hingga Anak-Anak dari Desa Terisolir di Latimojong
Berdasarkan foto-foto yang diterima Tribunnews.com, tampak di antara warga tersebut sejumlah perempuan, lansia, serta anak-anak.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) berhasil mengevakuasi 36 orang warga korban bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, menggunakan Helikopter Caracal H-225M pada Senin (6/5/2024).
Berdasarkan foto-foto yang diterima Tribunnews.com, tampak di antara warga tersebut sejumlah perempuan, lansia, serta anak-anak.
Selain itu, terlihat juga pria dewasa yang menggendong anak-anak.
Mereka terlihat berada di dalam kabin helikopter tersebut diampingi personel TNI AU berseragam.
Pada foto lainnya, tampak seorang lansia tengah digendong oleh personel TNI AU berseragam di dekat pintu helikopter.
Tampak juga anak-anak yang digendong oleh personel TNI AU pada foto lainnya.
Selain itu, terlihat juga seorang warga tengah ditandu oleh personel TNI AU berbaret oranye (Komando Pasukan Gerak Cepat).
"Memasuki hari keempat bencana banjir dan tanah longsor, Helikopter Carakal H-225M TNI AU terus bekerja untuk melakukan evakuasi warga yang berada di desa terisolir, khususnya warga yang sakit dan lansia serta anak-anak yang membutuhkan pertolongan darurat," kata keterangan resmi Penerangan Lanud Hasanuddin pada Senin (6/5/2024).
"Dari 36 orang yang dievakuasi terdapat 8 orang lansia yang sakit dan membutuhkan pertolongan medis," sambung keterangamln tersebut.
Selain mengevakuasi warga, Helikopter Carakal H-225M TNI AU juga mengirim tim medis yang terdiri dari enam orang.
Tim medis tersebut berasal dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang.
"Sulitnya medan yang berada di daerah pegunungan dan perubahan cuaca yang demikian cepat di lokasi banjir dan tanah longsor membuat Helikopter Caracal H-225M TNI AU harus bekerja cepat untuk mengirimkan bantuan," kata keterangan tersebut.
"Sebanyak tiga ton bantuan berupa beras, mie instan dan obat obatan berhasil dikirimkan ke Desa yang masih terisolir seperti Desa Pangi, Desa Rante Lajang dan Desa Tolajo," sambung keterangan itu.
Sebelumnya, Helikopter Caracal H-225M TNI AU dengan Pilot Lettu Pnb Yogie Pradana dan Co Pilot Lettu Pnb Ardy Septiantara serta pasukan elit TNI AU yakni Tim Pasukan Gerak Cepat (Pasgat) dari Batalyon 466 Kopasgat dilaporkan telah berhasil menembus lokasi terdampak bencana di Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan pada Minggu (5/5/2024).
Di hari sebelumnya, mereka sempat terhambat cuaca buruk dan hujan di daerah bencana banjir dan tanah longsor.
Mereka dilaporkan sempat berputar beberapa kali di atas lokasi bencana di Kecamatan Latimojong dan tidak dapat mendarat pada Sabtu (4/5/2024) kemarin.
Akses Jalan Darat Putus
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan upaya pencarian dan pertolongan korban banjir dan tanah longsor yang melanda 13 Kecamatan di wilayah Kabupaten Luwu masih dilanjutkan hingga hari Minggu (5/5/2024).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. menyatakan Kecamatan Latimojong merupakan kecamatan dengan dampak terparah.
"Akses menuju lokasi terdampak putus, warga terisolir," kata dia dalam Siaran Pers BNPB pada Minggu (5/5/2024).
Keadaan di Kecamatan Latimojong pada Minggu (5/5/2024) sore dilaporkan bertambah parah akibat hujan deras masih terus mengguyur.
Situasi tersebut, kata dia, menimbulkan titik longsoran baru.
"Jalan menuju Latimojong ambles sepanjang 100 meter, beberapa jembatan penghubung desa putus," kata dia.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu melaporkan untuk sementara penyaluran logistik kepada warga terdampak di 12 desa di Kecamatan Latimojong dilakukan dengan bantuan helikopter milik TNI Angkatan Udara dan Polda Sulawesi Selatan," sambung dia.
12 Orang Meninggal
Hingga Minggu (5/5/2024), BNPB mencatat sebanyak 12 orang meninggal dunia dalam bencana tersebut.
Abdul Muhari mengatakan data tersebut diperbaharui setelah seorang anak balita yang dilaporkan hilang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Rincian korban meninggal antara lain delapan orang warga Kecamatan Latimojong dan empat orang warga Desa Poringan, Kecamatan Suli Barat," kata dia.
Terkini, seorang korban yang dilaporkan hilang terbawa arus saat terjadi banjir telah ditemukan Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia di Sungai Suli Kabupaten Luwu.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar Andi Sultan mengatakan korban tersebut bernama Ulfiana (8 tahun).
Ulfiana merupakan warga Kecamatan Suli Barat.
Ia ditemukan meninggal dunia sejauh 100 meter dari lokasi ditemukannya jenazah ibu korban.
Dari video yang diterima Tribunnews.com, lokasi penemuan jenazah tampak berada di tepian daratan yang cukup jauh dari aliran sungai.
Lokasi tersebut tampak dikerumuni oleh Tim SAR Gabungan.
Pada video lain, Tim SAR Gabungan tampak membawa kantong jenazah melintasi sebuah aliran sungai dengan berjalan kaki.
"Siang tadi (Minggu 5/5/2024) korban telah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan. Di mana kondisi tersangkut di antara batang-batang pohon. Dan saat ini korban telah diserahkan ke pihak keluarga dan telah dimakamkan sore ini," kata Sultan dalam keterangan Humas Basarnas pada Senin (6/5/2024).
Sultan mengatakan rencananya pada hari ini Senin (6/5/2024) pencarian akan diperluaskan hingga ke muara Sungai Suli.
Untuk itu, kata dia, rencananya sebanyak tujuh perahu karet akan dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap anak perempuan yang dilaporkan hilang yakni Mutmita (5 Tahun).
Tercatat, hingga saat ini korban jiwa telah mencapai 11 orang.
Ribuan Warga Terdampak
Sebanyak 13 Kecamatan di Kabupaten Luwu terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang dilaporkan terjadi pada Jumat (3/5/2024) pukul 01.17 WITA.
Kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Suli, Kecamatan Latimojong, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Ponrang Selatan, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Bupon, Kecamatan Larompong, Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Bajo, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Kamanre, Kecamatan Belopa dan Kecamatan Belopa Utara.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingg Sabtu (5/5/2024) pukul 15.00 WIB sebanyak 3.479 KK terdampak.
Sebanyak 115 jiwa mengungsi di beberapa lokasi antara lain Masjid Pajang 60 pengungsi, Masjid Malela 30 orang pengungsi, Masjid Cimpu 25 pengungsi, dan sebagian lainnya mengungsi di rumah kerabat.
Sebanyak 211 unit rumah hanyut dan rusak berat, 3.268 rumah terendam.
Selain itu, beberapa pagar perkantoran rubuh antara lain pagar kantor KUA Kecamatan Suli, pagar SDN Lindajang di Kecamatan Suli Barat, pagar SDN Kecamatan Suli, dan pagar MTs Suli di Kecamatan Suli. Beberapa jalan dan jembatan ikut terputus akibat tergerus banjir dan longsor.
BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dan tim gabungan terus melakukan pendataan di lapangan serta evakuasi warga terdampak dan penyaluran bantuan logistik.
Tim juga dilaporkan menghadapi kendala cuaca yang berubah-ubah dan masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.