Klub Presiden Yakin Tercipta, Gerindra Minta Tak Ada yang kompori Hubungan Jokowi, SBY dan Megawati
Habiburokhman meminta seluruh pihak tidak jadi pemantik hambatan terciptanya forum Klub Presiden dengan mengungkit hubungan Jokowi, SBY dan Megawati.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menjadi pemantik hambatan terciptanya forum Klub Presiden dengan mengungkit hubungan antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri.
Habiburokhman berharap, agar ketegangan politik yang pernah terjadi antara ketiga tokoh itu untuk bisa diredam dan diselesaikan seiring selesainya kontestasi Pilpres 2024.
Diketahui, publik menilai akan ada tantangan untuk dibentuknya Klub Presiden usulan Prabowo Subianto karena adanya ketidakharmonisan hubungan ketiga pemimpin bangsa tersebut.
"Saya pikir kita semua harus optimis jangan justru kita manas-manasin 'wah ini gak ketemu ga bakal ketemu' kadang-kadang ada pengamat yang begitu juga metertawakan ide tersebut ibu Mega gak mungkin ketemu Pak SBY, ibu Mega gak mungkin ketemu Pak Jokowi," kata Habiburokhman kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen, DPR MPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu, sejatinya hubungan antara SBY dan Jokowi dengan Megawati harusnya sudah selesai.
Ketiganya bisa kembali bersatu dalam tujuan bersama yang menciptakan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia dengan saling memberikan masukan dan gagasan.
"Menurut saya yasudah lah ya, yang kemarin kita biarkan, dinamika yang kemarin terjadi memang harus terjadi tapi saat ini dan ke depan kita kedepankan persatuan kita saling mengedepankan semangat untuk merangkul," kata Habiburokhman.
"Kenapa? ini bukan untuk pribadi atas kelompok masing-masing kok ini untuk bangsa dan negara dan kami yakin hati kecil para pemimpin tersebut sama semua," sambungnya.
Baca juga: Golkar Nilai Klub Presiden Upaya Prabowo Rekonsiliasi Nasional
Habiburokhman berpandangan, jika memang kepentingannya adalah untuk bangsa, maka seharusnya seluruh elemen dan stakeholder bisa membantu.
Terlebih kata dia, ke depan, Indonesia akan dihadapkan oleh beragam ketidakpastian dunia.
Terutama persoalan geopolitik internasional dan ketegangan di beberapa negara di dunia yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada Indonesia.
Atas hal itu, kebersamaan para pemimpin bangsa membangun dan memberikan gagasan sangat diperlukan.
"Kalau sudah bicara kepentingan bangsa dan negara bicara situasi saat ini kan penuh tantangan ini temen-temen, geopolitik internasional ada ketegangan bener gak? saya pikir tokoh-tokoh bangsa akan mengedepankan egonya masing-masing dan bisa akhirnya saling bertemu," tukas dia.
Baca juga: Jokowi Sambut Baik Keinginan Prabowo Buat Klub Presiden
Sebagai informasi, Juru Bicara Menhan RI sekaligus Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan kalau Prabowo mempunyai keinginan untuk membentuk Klub Presiden.
Di mana dalam forum itu nantinya Prabowo akan meminta masukan dari para presiden terdahulu yang masih hidup.
Adapun mereka yakni, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serta Prabowo Subianto selaku Presiden RI terpilih 2024-2029.
"Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club,” kata Dahnil Dikutip dari acara Kompas Petang Kompas TV, Senin (29/4/2024).
Menurut Dahnil, Prabowo ingin adanya sharing pengalaman dari para Presiden sebelumnya mengenai cara memimpin negara.
Selain itu Prabowo juga ingin meminta pendapat dalam penyusunan kabinet pemerintahan. Prabowo kata Dahnil berkomitmen dalam melanjutkan pemerintahan, tidak hanya pemerintahan Jokowi, melainkan juga SBY, dan Megawati.