Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Pria Makan Bayar Seenaknya, Koperasi Warteg Nusantara: Hindari Konflik, Laporkan Polisi

Jika ada pelanggan kurang bayar disarankan kepada pedagang warteg untuk selalu berkomunikasi secara jelas dengan pelanggan tentang harga makanan.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Viral Pria Makan Bayar Seenaknya, Koperasi Warteg Nusantara: Hindari Konflik, Laporkan Polisi
Tangkapan Layar
Viral aksi seorang pria kerap membayar seenaknya saat makan di warung tegal (Warteg). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) merespon soal di media sosial tengah viral aksi seorang pria yang kerap membayar seenaknya saat makan di warung tegal (Warteg).

Diketahui, aksi pria tersebut terekam kamera CCTV saat makan di sebuah warteg di Jalan KH Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seusai menyantap makanan yang dipesan, pria itu terlihat beranjak dari tempat duduknya untuk melakukan pembayaran ke seorang penjaga warteg. Namun, pria tersebut hanya membayar Rp 5.000.

Ketua Kowantara Mukroni mengatakan, jika ada pelanggan kurang bayar disarankan kepada pedagang warteg untuk selalu berkomunikasi secara jelas dengan pelanggan tentang harga makanan dan pembayaran yang harus dilakukan.

"Pastikan menu dan harga terpampang dengan jelas di tempat yang mudah dilihat oleh pelanggan," ujar Mukroni, Minggu (5/5/2024).

Baca juga: Pedagang Warteg Ikut Prihatin Jika Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam

Selain itu, pedagang warteg diminta untuk memeriksa pembayaran dengan teliti setiap kali ada transaksi.

Termasuk menghitung uang tunai secara cermat dan memastikan bahwa jumlah yang dibayar oleh pelanggan sesuai dengan pesanan yang diterima.

BERITA REKOMENDASI

"Sampaikan kepada pedagang warteg untuk memberi tahu pelanggan tentang konsekuensi kurang bayar, seperti larangan berbelanja di tempat tersebut sampai pembayaran lunas dilakukan atau kebijakan pembayaran di muka untuk pelanggan yang sering kurang bayar," tambahnya.

Mukroni menjelaskan, solusi alternatif jika kurang bayar bisa membayar sisanya di lain waktu.

Namun, disarankan Mukroni untuk menghindari reaksi yang emosional atau konflik, dan selalu berusaha mencari solusi yang adil dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

"Jika pelanggan warteg yang kurang bayar melakukan tindakan berlebihan atau melanggar hukum, segera menghubungi pihak berwenang, seperti kepolisian atau badan hukum setempat, jika pelanggan melakukan tindakan yang melanggar hukum atau membahayakan keselamatan orang lain," tambahnya.

Pedagang warteg, menurut Mukroni, agar bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam proses penyelidikan dan penegakan hukum.


"Ini termasuk memberikan informasi yang diperlukan dan memberikan kesaksian jika diperlukan," terang Mukroni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas