Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M.

Profil politisi PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diisukan akan diduetkan dengan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M.
Instagram @basukibtp/Tribunnews
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. Profil politisi PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diisukan akan diduetkan dengan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, eks Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) itu diisukan akan diduetkan bersama Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.

Mengenai hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan pihaknya selalu terbuka dengan semua usulan yang datang dari bawah.

PDIP akan melakukan penjaringan seluruh nama-nama yang berpeluang diusung dalam Pilkada 2024.

"Jadi kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah."

"Kalau (calon) gubernur diusulkan dari DPC dan DPD, dan nama-nama tersebut baru proses penjaringan di tingkat provinsi untuk calon gubernur dan wakil gubernur," kata Hasto di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024) malam.

Hasto menegaskan, saat ini PDIP sedang mencermati setiap nama kandidat di Pilkada 2024 yang muncul.

BERITA REKOMENDASI

Meski begitu, dirinya enggan menyebutkan nama-nama yang masuk dalam penyaringan PDIP jelang Pilkada 2024.

"Nama-nama akan tersaring seduai dengan usulan dari daerah daerah yang mohon maaf belum kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," ucapnya.

Profil Ahok

Basuki Tjahaja Purnama lahir di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung pada 29 Juni 1966.

Baca juga: Jawaban Anies soal Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta 2024: Memutuskan Maju Saja Belum

Dilansir TribunnewsWiki.com, ia merupakan putra dari pasangan Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw).

Semasa belia, Basuki Tjahaja Purnama bersekolah di SD Negeri III Gantung dan lulus pada tahun 1977.

Pada tahun 1981, Ahok lulus dari SMP Negeri I Gantung.

Setelah itu, Basuki Tjahaja Purnama merantau ke Jakarta dengan bersekolah di SMAK III PSKD.

Selepas lulus SMK pada tahun 1984, ia kemudian berkuliah di jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Trisakti.

Basuki Tjahaja Purnama lulus dengan gelar insinyur pada tahun 1990.

Karier

Sebelum terjun ke dunia politik, Ahok merupakan seorang pengusaha.

Ahok lantas memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dengan mengambil program master manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta pada tahun 1992.

Ia kemudian menyelesaikan pendidikannya itu pada tahun 1994 dengan gelar Master Bussiness Administrasi (MBA).

Sementara itu, Ahok terjun ke dalam dunia politik semenjak tahun 2004.

Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) menjadi partai pertama di mana Basuki Tjahaja Purnama memulai perjalanan politiknya.

Basuki Tjahaja Purnama mendaftar sebagai calon legislatif di Belitung Timur.

Kemudian, ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung pada periode 2004-2009.

Namun, pada tahun 2005 ia mundur dari DPRD dan memilih untuk berkarier menjadi seorang Bupati Bangka Belitung Timur masa jabatan 2005-2010.

Baca juga: Profil Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Sidoarjo yang Ditahan KPK Terkait Kasus Sunat Dana Insentif ASN

Lalu, ia menduduki kursi DPR RI Komisi II dengan masa menjabat 2009-2014.

Ahok lantas melanjutkan kariernya dengan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

Setelah Joko Widodo (Jokowi) terpilih sebagai presiden, ia naik jabatan menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 2014.

Pada 2017, Ahok mencalonkan diri sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat.

Namun, pada putaran kedua, Ahok-Djarot dikalahkan oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Setelah itu, Ahok ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina pada tahun 2019.

Ia kemudian resmi mengundurkan diri dari jabatannya itu pada Jumat (2/2/2024).

Alasannya, ia akan mendukung dan berkampanye untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus/Bambang)(TribunnewsWiki.com/Ika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas