Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Langkah Kemenhub usai Kasus Tewasnya Taruna STIP: Direktur Dibebastugaskan hingga Ubah Kurikulum

Pasca tewasnya taruna tingkat 1 di STIP Jakarta, beberapa langkah dilakukan oleh Kemenhub. Apa saja itu?

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Langkah Kemenhub usai Kasus Tewasnya Taruna STIP: Direktur Dibebastugaskan hingga Ubah Kurikulum
Kompas.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat melayat ke rumah duka, taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rastika (19), di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Kamis (9/5/2024). Satria meninggal dunia usai dianiaya seniornya di toilet kampus pada Jumat (3/5/2024). Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah cepat usai kasus tewasnya taruna tingkat 1 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19) akibat dianiaya seniornya.

Seperti diketahui, Putu tewas setelah dianiaya di toilet pria STIP Jakarta oleh seniornya yang merupakan taruna tingkat 2, Tegar Rafi Sanjaya (21) pada Jumat (3/5/2024) pagi setelah acara jalan santai.

Menurut kepolisian, motif Putu dianiaya seniornya karena masalah sepele yaitu terkait baju olahraga.

Pasca kasus ini, Kemenhub pun melakukan langkah cepat dengan membebastugaskan Direktur atau Ketua STIP Jakarta, Ahmad Wahid.

Selain itu, diputuskan pula bahwa STIP Jakarta tidak membuka penerimaan mahasiswa baru untuk tahun ini.

Ketua STIP Dibebastugaskan, Disebut Wujud Tanggung Jawab

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa pihaknya memutuskan untuk membebastugaskan Ketua STIP Jakarta, Ahmad Wahid.

BERITA REKOMENDASI

Budi mengungkapkan keputusan tersebut diambil sebagai rasa tanggung jawab dan upaya penindakan pasca tewasnya Putu.

"Kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda. Ini sebagai rasa bahwa tanggung jawab dan tindakan tegas itu harus dilakukan," ujarnya usai melayat ke rumah duka korban di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali pada Kamis (9/5/2024) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Profil Ahmad Wahid, Ketua STIP yang Dibebastugaskan Buntut Kasus Taruna Tewas, Punya Harta Rp 12,4 M

Ubah Kurikulum

Selain itu, Budi juga mengungkapkan adanya evaluasi menyeluruh berupa mengubah kurikulum di STIP Jakarta.

Dia mengatakan hal ini dalam rangka untuk menghilangkan tradisi kekerasan antara senior ke junior.

"Kami akan mengubah kurikulum dengan yang lebih humanis, dan berteknologi. Kita ketahui bahwa persaingan pada dunia pekerjaan itu tidak lagi mengandalkan fisik tapi juga kompetensi dan pengetahuan, yang saat ini kita tahu itu menjadi tumpuan yang harus diketahui," jelasnya.

Tak Terima Mahasiswa Baru Tahun Ini

Budi mengungkapkan, demi memutus rantai istilah junior dan senior, STIP Jakarta tidak akan membuka penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2024.

Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa hal ini merupakan langkah jangka pendek dari Kemenhub.

"Jangka pendek ini kami akan melakukan moratorium, di satu angkatan itu kita nggak akan terima."

"Apa tujuannya? Agar memutus tradisi jelek, sehingga tidak ada lagi istilah senior dan junior," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV.

Asrama STIP Tak Lagi Ditempati Taruna Tingkat Dua

Keputusan lain yang diambil adalah taruna tingkat dua tidak lagi menempati asrama di STIP Jakarta.

Mereka, kata Budi, akan diminta untuk tinggal di sekitar kampus.

"Bahkan yang akan datang kami hanya akan memberikan tempat atau asrama hanya untuk (taruna) tingkat satu. Tingkat dua kita minta untuk tinggal di sekitar kampus," tuturnya.

Budi juga menyebut akan dibentuk komite yang beranggotakan orang tua taruna yang bertugas untuk melakukan pengasuhan tambahan.

"Dan kami memberikan kesempatan orang tua turut mengasuh sebagai suatu komite sehingga proses-proses evaluasi dan proses koreksi bisa terjadi dengan serta merta," tukasnya.

Baca juga: Resmi Ditetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Peran 3 Senior STIP Jakarta Kasus Tewasnya Putu Satria

Sebagai informasi, hingga saat ini, sudah ada empat tersangka yang ditetapkan dalam kasus tewasnya Putu.

Selain Tegar, ada tiga tersangka baru yang merupakan senior dari Putu yaitu KAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A.

Akibat perbuatannya, keempat tersangka dijerat pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP ayat 3 juncto Pasal 55, 56 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta)

Artikel lain terkait Taruna STIP Tewas Dianiaya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas