Profil Ahmad Wahid, Ketua STIP yang Dibebastugaskan Buntut Kasus Taruna Tewas, Punya Harta Rp 12,4 M
Berikut profil Ahmad Wahid, Ketua STIP Jakarta yang dibebastugaskan usai kasus taruna tewas akibat dianiaya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Direktur atau Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Ahmad Wahid dibebastugaskan imbas kasus tewasnya taruna tingkat 1, Putu Satria Ananta Rastika (19) akibat dianiaya seniornya.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi saat melayat ke rumah duka korban di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawa, Kabupaten Klungkung, Bali pada Kamis (9/5/2024).
Budi mengatakan hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pihaknya atas tewasnya Putu.
"Kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda. Ini sebagai rasa bahwa tanggung jawab dan tindakan tegas itu harus dilakukan," katanya dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Ahmad pun sempat memberikan pernyataan setelah Putu dinyatakan tewas akibat dianiaya seniornya pada Jumat (3/5/2024).
Dia menegaskan tewasnya Putu bukan karena budaya perpeloncoan tetapi lantaran ada masalah pribadi antara korban dan tersangka yaitu Tegar Rafi Sanjaya (21).
"(Budaya perpeloncoan) sudah tidak ada, sudah kita hilangkan. Jadi (kasus penganiayaan terhadap Putu) ini murni person to person," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Pesan Terakhir Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior, Ingin Angkat Derajat Keluarga di Bali
Ahmad pun menegaskan bahwa budaya perpeloncoan di STIP Jakarta sudah dihapus.
"Di sini (STIP Jakarta) sebenarnya tidak ada perpeloncoan. Jadi kita sudah hapus semua perpeloncoan karena itu penyakit turun-temurun," jelasnya.
"Saya sendiri sudah setahun di sini (STIP), itu semua (budaya perpeloncoan) sudah saya hapus, enggak ada lagi," sambung Ahmad.
Lalu seperti apa profil dari Ahmad Wahid? Berikut ulasannya.
Profil Ahmad Wahid
Dikutip dari laman Kemenhub, Ahmad Wahid merupakan sosok kelahiran Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada 25 Juli 1965.
Ahmad mengawali pendidikan tingginya ketika bersekolah di Pendidikan dan Latihan Ahli Pelayaran Jakarta pada tahun 1996.