Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Penambahan Kementerian oleh Prabowo Dinilai Bakal Berdampak pada Beban Anggaran Negara

Ujang menduga, hal tersebut merupakan bagian untuk mengakomodasi kepentingan banyak partai pendukung Prabowo-Gibran.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Wacana Penambahan Kementerian oleh Prabowo Dinilai Bakal Berdampak pada Beban Anggaran Negara
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin. 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengomentari wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ujang menduga, hal tersebut merupakan bagian untuk mengakomodasi kepentingan banyak partai pendukung Prabowo-Gibran.

Baca juga: Kritik Wacana Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Mahfud MD: Sumber Korupsi Makin Banyak

Ia menyebut, dalam konteks politik hal tersebut merupakan lumrah terjadi.

"Tetapi kalau terlalu gemuk juga akan menjadi bahan kritikan publik," ucap Ujang, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Kamis (9/5/2024).

Jika penambahan kementerian itu nantinya benar terealisasi, kata Ujang, Prabowo tentu harus memberikan argumentasi kepada publik Tanah Air.

Sebab, akademisi Universitas Al-Azhar itu menilai, publik akan menyoroti bertambahnya beban anggaran negara untuk mengakomodir rencana penambahan kementerian itu.

Baca juga: Soal Wacana 40 Kementerian, Prabowo Dinilai Jalankan Politik Akomodir dan Bagi-Bagi Jabatan

Berita Rekomendasi

"Nanti publik kelihatannya akan mengkritisi karena dianggap akan menambah beban anggaran negara karena bertambah posisi jabatan menterinya," jelas Ujang.

Ia mewanti-wanti, kritik-kritik terkait rencana ini tentu harus siap dihadapi Prabowo. Hal itu dikarenakan perihal jajaran kabinet pemerintahan merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih di 2024.

Namun demikian, Ujang mengingatkan pentingnya pemerintahan mendatang untuk memerhatikan kebatinan publik dalam merealisasikan rencana penambahan kementerian ini.

"Harus memerhatikan kebatinan publik, misalkan masyarakat banyak yang susah, banyak yang sulit, lagi banyak yang menderita," katanya.

Sebagaimana diketahui, presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan menambah jumlah kementerian hingga lebih dari 40.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan tak masalah jika nantinya Prabowo akan menambah jumlah kementerian.

Baca juga: Wacana Penambahan Kementerian, Pakar: Bagi-bagi Kekuasaan, APBN Seolah Jadi Bancakan Parpol

Sebab, Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki tujuan dan cita-cita yang besar juga.

"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga enggak ada masalah. Justru semakin banyak semakin bagus kalo saya pribadi," kata Habiburokhman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas