Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Unggahan Terakhir Korban Kecelakaan Bus SMK di Subang: Aku Mempercayai Kehidupan setelah Kematian

Unggahan terakhir Ade Nabila Anggraini, siswi SMK Lingga Kencana Depok salah satu korban tewas kecelakaan bus di Subang mendapat sorotan warganet.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Unggahan Terakhir Korban Kecelakaan Bus SMK di Subang: Aku Mempercayai Kehidupan setelah Kematian
Instagram/@adenabillaa
Unggahan terakhir Ade Nabila Anggraini, siswi SMK Lingga Kencana Depok yang menjadi salah satu korban tewas kecelakaan bus di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024), menjadi sorotan warganet. Ia menuliskan tentang kehidupan dan kematian. 

Sementara itu, jarak antara rumah makan tersebut dengan lokasi kecelakaan maut hanya 750 meter.

Kondisi jalan hanya lurus tanpa ada tikungan sama sekali. Jalan baru menikung tepat di lokasi kejadian.

Namun, dari Rumah Makan Bang Jun sampai lokasi kecelakaan, kondisi jalan menurun panjang.

"Waktu itu, pada saat abis makan sore di Rumah Makan Bang Jun, kemudian saya melanjutkan perjalanan."

"Tapi sayang, tiba-tiba rem tersebut blong," kata Sadira, Minggu (12/5/2024), dilansir TribunJabar.id.

Saat melaju di perempatan menuju tempat wisata Sariater, rem blong mulai dirasakan Sadira.

Baca juga: Sosok Suprayogi Korban Tewas Dalam Kecelakaan di Subang, Guru Senior yang Tak Pernah Jauh Dari Istri

Posisi rem mulai blong itu dirasakannya saat melintas di perempatan menuju tempat wisata Sariater.

BERITA TERKAIT

Jarak dari pertigaan Sariater dengan Rumah Makan Bang Jun itu 300 meter.

Sedangkan dari pertigaan Sariater ke lokasi kecelakaan, maju sepanjang 400 meter.

Dengan begitu, posisi sejak Sadira merasakan rem bus blong hingga terguling hanya sekitar 400 meter.

"Saat memasuki turunan perempatan Sariater, tiba-tiba saya tekan rem, perseneling saya masukin gak masuk-masuk, ternyata anginnya tiba-tiba abis," terangnya.

Setelah mengetahui bahwa rem kendaraan yang dikemudikannya blong, Sadira mencari jalur penyelamat, tetapi tak ada.

Apabila bus terus dibawanya dalam kondisi blong, ia khawatir hal itu akan mengakibatkan banyak korban.

"Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas