Saat Seorang Ibu Cari Barang Anaknya yang Tewas di Antara Ponsel Retak Hingga Jaket Terkoyak
Tampak sejumlah orang tua siswa dan siswi yang tewas dalam kecelakaan itu berjibaku mencari barang-barang milik anaknya.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Tumpukan koper hingga tas dari para siswa korban kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana di Subang Jawa Barat tersimpan di sebuah ruangan gedung SMK Lingga Kencana Kota Depok pada Senin (13/5/2024).
Terlihat juga sebungkus kue mochi yang merupakan oleh-oleh khas Jawa Barat menyembul dari balik sebuah kantong berwarna hitam di antara barang-barang tersebut.
Baca juga: Cek Langsung Bangkai Bus Putera Fajar, Ketua Kompolnas Ungkap Bus Tua Disulap dengan Casing Baru
Di antara barang-barang tersebut, tampak sejumlah orang tua siswa dan siswi yang tewas dalam kecelakaan itu berjibaku mencari barang-barang milik anaknya.
Tampak di depan ruang tersebut seorang ibu dari salah seorang siswa tampak membuka sebuah koper hitam milik anaknya.
Ia kemudian mengangkat sebuah jaket putih yang terkoyak.
Baca juga: Bus Pariwisata Nahas di Subang, PO Trans Putera Fajar Diduga 6 Kali Berganti Pemilik
Pada jaket tersebut tampak sejumlah bercak cokelat seperti darah kering.
Namun demikian, ia tampak tak yakin jaket tersebut milik anaknya.
Belakangan ibu tersebut bernama Rosdiana yang merupakan ibu dari almarhum korban tewas Mahesya Putra.
Rosdiana juga merupakan salah satu orang tua penerima santunan kecelakaan dari PT Jasa Raharja dan Pemerintah Kota Depok.
Selain Rosdiana, tampak juga sejumlah orang tua siswa yang mencari ponsel milik anaknya.
Petugas kebersihan sekolah, Memet, kemudian mengambilkan sebuah tas berisi ponsel-ponsel dengan layar retak.
Satu di antara ponsel tersebut tampak masih menyala ketika diperiksa oleh salah seorang orang tua siswa.
Memet mengatakan, barang-barang tersebut tiba di sekolah bersamaan dengan 10 jenazah korban pada Minggu (12/5/2024).
Ia mengatakan barang-barang tersebut diambil dari lokasi kejadian.
Untuk ponsel, Memet mengaku hanya menerima sembilan unit ponsel.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Subang, Kemendikbudristek Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan Siswa
"Sebagian barang sudah diambil kemarin. Untuk ponsel, hari ini tinggal enam dengan kondisi yang seperti itu (rusak)," kata dia usai penyerahan santunan kecelakaan secara simbolis dari PT Jasa Raharja dan Pemerintah Kota Depok di SMK Lingga Kencana Depok pada Senin (13/5/2024).
Memet lantas membawa lagi sekarung barang.
Ia meminta izin kepada para orang tua siswa untuk membuka karung tersebut.
Tampak sejumlah sepatu milik korban keluar dari karung tersebut.
Satu di antaranya tampak bernoda cokelat mirip bercak darah yang mengering.
"Kami tidak mengantarkan (barang tersrbut) ke rumah keluarga korban, karena kami juga tidak tahu itu milik siapa," kata Memet.
Sebagaimana diketahui, kecelakaan tersebut merenggut nyawa 11 orang di Subang Jawa Barat ketika rombongan SMK Lingga Kencana hendak pulang ke Depok usai melakukan acara perpisahan di Bandung Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
Sebanyak 9 korban tewas kecelakaan tersebut di antaranya merupakan siswa dan siswi SMK Lingga Kencana.
Satu di antaranya adalah guru bernama Suprayogi yang merupakan ayah Amel.
Para korban tewas dari SMK Lingga Kencana telah dimakamkan di sejumlah tempat pemakaman pada Minggu (12/5/2024) kemarin.
Enam di antaranyaa dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Islam Parung Bingung Kota Depok.
Sedangkan satu lainnya merupakan pengendara yang berada di lokasi kejadian.