Kecelakaan di Subang jadi Pelajaran, Menko PMK Minta Sekolah Periksa Kelayakan Bus saat Adakan Acara
Menurut Muhadjir, sekolah harus dapat memastikan kondisi kendaraan dan kemampuan sopir yang mengendarai bus.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy meminta pihak sekolah untuk hati-hati dalam memilih kendaraan yang digunakan untuk kegiatan sekolah.
"Ini memang suatu kecelakaan yang saya kira tidak perlu. Karena itu kepala sekolah harus hati-hati betul ketika mengajak siswanya rame-rame menggunakan kendaraan umum, kendaraan sewaan," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
"Sangat kita sayangkan dan itu menyangkut para siswa. Jangan sekali lagi saya minta kepada semua sekolah kalau menggunakan bis atau kendaraan umum untuk wisata, cek betul kondisinya, kita lihat trayeknya, kita lihat hasil pemeriksaan kelayakan bisnya, termasuk juga pengemudinya," tambah Muhadjir.
Baca juga: 4 Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang hingga Hasil Penyelidikan KNKT
Baca juga: Ramai-ramai Kepala Daerah di Jabar-Banten Perketat Izin Study Tour usai Kecelakaan Bus Maut Subang
Menurut Muhadjir, sekolah harus dapat memastikan kondisi kendaraan dan kemampuan sopir yang mengendarai bus.
Langkah ini, kata Muhadjir, untuk mencegah kecelakaan selama perjalanan yang melibatkan warga sekolah.
"Pastikan dulu baik sopirnya maupun kondisi kendaraannya betul-betul memang siap. Sopir yang tidak pernah pengalaman nanjak kemudian harus mengendalikan bus yang sudah tidak layak, tidak punya pengalaman lagi, itu sangat berisiko," tutur Muhadjir.
Muhadjir mengaku kaget atas kecelakaan yang menelan korban para siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok ini.
Padahal selama mudik, Muhadjir mengungkapkan tidak ada insiden kecelakaan seperti ini.
"Saya juga kaget, karena selama mudik Alhamdulillah tidak ada kejadian itu, tapi setelah berakhir mudik malah ada kejadian," kata Muhadjir.
Terkait penggunaan bus, Muhadjir mengatakan bahwa banyak bus pariwisata yang merupakan hasil dari lelang.
"Lelang yang sebetulnya memang sudah enggak layak kemudian dicat ulang dengan sangat glowing gitu. Sehingga orang melihat soalnya itu bus baru, padahal itu bus yang sudah tidak layak. Apalagi kalau itu wisata yang tidak resmi yang tidak pernah melakukan uji kendaraan secara rutin," pungkasnya.
Baca juga: Tok! OJK Cabut Izin Paytren Usaha Milik Yusuf Mansur, Ini 8 Poin yang Dilanggar
Seperti diketahui, satu dari tiga bus rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang, Jawa Barat pada Sabtu pukul 18.45 WIB.
Kecelakaan itu diduga terjadi karena rem bus yang blong. Saat melewati jalan menurun bus tiba-tiba oleh ke kanan hingga menyebrangi jalur berlawanan dan menabrak mobil Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.
Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Lalu, bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Penumpang bus berserakan di jalan. Akibat dari kecelakaan ini 11 orang tewas, terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga lokal.
--
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.