Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akhir Kisah Kasus Pembegalan Casis Bintara Polri, Eksekutor Ditembak Mati, Satrio Mukti Jadi Polisi

Satrio Mukti Raharjo, korban pembegalan kawanan pria kini patut berbangga. Sebab dia kini telah menjadi polisi.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Akhir Kisah Kasus Pembegalan Casis Bintara Polri, Eksekutor Ditembak Mati, Satrio Mukti Jadi Polisi
WartaKotalive.com/Nuri Yatul Hikmah
Satrio Mukti Rajajo (19), calon Bintara Polri yang terkena begal dalam perjalana. mengikuti psikotes di Cileungsi, Bogor. Satri kini telah menjadi anggota Polri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satrio Mukti Raharjo, korban pembegalan kawanan pria beberapa waktu lalu kini patut berbangga.

Sebab calon siswa (casis) Bintara Polri ini telah menjadi anggota Polri.

Ya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberi kesempatan kepada Satrio untuk tetap mengikuti rekrutmen Polri melalui jalur disabilitas.

"Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen," kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).

Baca juga: Casis Bintara Polri Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk Jakbar, Jari Tangannya Putus

Dedi menyebut jika Satrio juga diberi penghargaan dari Kapolri dengan diterima menjadi anggota Polri.

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," ucapnya.

Siapa Satrio Mukti Raharjo?

Satrio adalah Casis Bintara Polri yang menjadi korban pembegalan pada Sabtu (11/5/2024) subuh di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Berita Rekomendasi

Saat itu Satrio hendak mengikuti tes Bintara Polri di SMK Media Informatika Pesanggarahan, Jakarta Selatan.

Akibat pembegalan itu, Satrio mengalami luka.

Bahkan jari tangannya putus akibat menangkis serangan pegal.

Sementaraitu sepeda motor dan handphonenya juga dibawa kabur pelaku.

Dilansir WartaKotalive.com, Satrio mengaku tertarik menjadi polisi karena terinsipirasi sosok Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau biasa dikenal Ambarita.

Baca juga: Casis Bintara Polri Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk Jakbar, Jari Tangannya Putus

Sejak SMP, Satrio telah menonton Ambarita dalam menindak pelaku kejahatan.

"Mau sekali dia datang ke rumah, karena beliau jadi salah satu panutan saya," kata Satrio di rumahnya, kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (15/5/2024).

Menurutnya, sikap Ambarita saat bertugas dan melakukan penangkapan sangat bagus, menunjukkan sosok polisi yang gagah.

Melalui telepon Humas Polres Metro Jakarta Barat, Satria sempat melakukan video call (panggilan video) dengan Ambarita.

Wajahnya begitu senang saat melihat sosok Ambarita dari layar telepon seluler.

Ibu Satrio yang bernama Septi juga gembira ketika melihat Aipda Ambarita di layar ponsel tersebut.

"Siap, setiap hari saya nonton bapak di YouTube," ucap Satrio ke Ambarita.

Sementara Ambarita memberikan semangat kepada Satrio supaya cepat sembuh dan bisa mengikuti seleksi casis Bintara Polri.

Eksekutor Ditembak Mati

Polisi telah menangkap lima orang komplotan begal kepada seorang calon siswa (casis) Bintara Polri berinisial SMR (18) di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Bahkan salah satu pelaku begal ditembak mati politi.

Baca juga: Soal Casis Bintara Dibegal: Satrio Ingin jadi Polisi Terinspirasi Ambarita, 5 Pelaku Telah Ditangkap

Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto mengatakan pelaku ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap.

"Melakukan perlawanan terhadap petugas. Satu orang harus meregang nyawa dilakukan tindakan tegas oleh tim Jatanras," kata Imam kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (16/5/2024). 

PN sendiri berperan sebagai eksekutor atau pembacok kepada korban hingga jarinya putus.

Selain itu, dua orang pelaku lainnya AY dan MS juga dilumpuhkan dengan cara ditembak di bagian kaki.

Hal ini karena keduanya juga sempat ingin melarikan diri saat pihak kepolisian melakukan penangkapan. 

"Dua orang harus dilumpuhkan dengan menembak kakinya," ujarnya. 

Sementara dua pelaku lainnya yakni berinisial C dan W yang berperan sebagai penjual hasil curian dan penadah sudah ditangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya.

Peran Tersangka

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut para pelaku dalam hal ini merupakan komplotan spesialis pencurian dengan kekerasan.

Ade Ary menjelaskan, tiga orang merupakan pelaku utama dalam aksi tersebut.

Mereka masing-masing bertugas sebagai joki hingga eksekutor yang membacok korban. 

"Mereka spesialis pelaku kejahatan kekerasan, spesialis pelaku 365.

Tiga orang ini ada yang berperan sebagai joki, ada yang berperan sebagai kapten, dan ada yang berperan sebagai eksekutor," ujarnya. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap 5 Pelaku Begal terhadap Casis Bintara Polri

Selain itu, lanjut Ade Ary, dua orang pelaku lainnya ditangkap lantaran diduga memasarkan dan membeli barang hasil jarahan dari Casis Bintara tersebut. 

"Kemudian dua orang lagi apa perannya? Dua orang lagi itu adalah yang membantu memasarkan hasil curian motor dan handphone dan juga yang membeli barang hasil kejahatan," tuturnya. 

Dari hasil pemeriksaan, total komplotan ini ternyata sudah tiga kali beraksi melakukan aksinya.

"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan 3 kali," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).

Rovan mengultimatum kepada pelaku kejahatan yang lain agar berhenti melakukan aksinya.

Pihak kepolisian tak akan segan-segan menindak dengan tegas. Hal ini dibuktikan dengan ditembak matinya pelaku begal ke casis Bintara karena melawan saat ditangkap.

"Kami mengimbau untuk seluruh pelaku kejahatan akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku khususnya pembegalan," ungkapnya.

Adapun lima orang yang ditangkap dalam kasus ini yakni tiga di antaranya pelaku utama berinisial PN, AY dan MS. 

Sedangkan dua orang lainnya berinisial C dan W yang berperan sebagai penjual hingga pembeli atau penadah barang curian.

Kronologis Kejadian

Berikut kronologis kejadian pembegalan seperti disampaikan Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno.

Kompol Sutrisno mengatakan, aksi pembegalan terjadi Sabtu (11/5/2024) sekira pukul 05.00 WIB di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Awalnya korban SMR mengendarai sepeda motornya sekitar pukul 05.00 WIB untuk menjalani tes Bintara di kawasan Jakarta Selatan.

"Sabtu pagi pukul 05.00 karena sampai lokasi korbannya itu kan tesnya di SMK Media Informatika Pesanggarahan, Jakarta Selatan, itu kan pukul 05.30 harus sampai di lokasi, jadi casis itu banyak yang subuh," ucap Sutrisno kepada wartawan, Rabu (15/5/2024).

Namun saat dalam perjalanan tepatnya di sebuah pom bensin di kawasan Jakarta Barat, korban dibacok seorang pelaku begal.

Saat itu, korban sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku yang diperkirakan berjumlah tiga orang.

Namun, perlawanan korban tak berarti karena seorang pelaku membawa senjata tajam.

"Karena dia (pelaku) bertiga, korban ini kan mau masuk ke flyover, kejadiannya di sisi flyover itu, itu pelaku bertiga yang satu bawa senjata tajam, dibacok di situ diambil. Iya, motor diambil sama handphone," ungkapnya.

Selain kehilangan barang berharga, jari korban pun terputus karena sabetan senjata tajam.

"Iya, itu ada yang putus jarinya, tapi kemarin kita ke rumah sakit, Kapolres semua dan sekarang sudah dioperasi, sekarang korbannya sudah pulang dan pemulihan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas