Hari Kebangkitan Nasional Diperingati 20 Mei, Berikut Sejarah Diperingatinya Harkitnas
Pada tahun ini, Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) jatuh pada Senin, 20 Mei 2024, berikut asal-usul sejarah Harkitnas.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap tanggal 20 Mei.
Pada tahun ini, Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) jatuh pada Senin, 20 Mei 2024.
Dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 yang diperingati pada tanggal 20 Mei 2024, tema peringatan Harkitnas tahun ini adalah "Bangkit Untuk Indonesia Emas".
Tema ini dipilih agar Harkitnas 2024 dapat membawa nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju Indonesia Emas.
Pedoman Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Tahun 2024 klik di sini.
Lantas, bagaimana asal usul sejarah diperingatinya Hari Kebangkitan Nasional?
Asal-usul Sejarah Diperingatinya Hari Kebangkitan Nasional
Kebangkitan Nasional merupakan masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang.
Sejak 1959, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang disingkat Harkitnas.
Ini merupakan hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia.
Kelahiran organisasi Boedi Oetomo menjadi simbol Hari Kebangkitan Nasional yang pada masanya, dr Soetomo beserta para pelajar STOVIA mendirikan perhimpunan Boedi Oetomo untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari bangsa-bangsa lain.
Baca juga: 6 Puisi Hari Kebangkitan Nasional 2023: Budi Utomo, 20 Mei 1908 hingga Membangun Negeri
Tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern.
Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda.
Bahkan Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan: "Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun".
Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan.
Dari sanalah timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda.
(Tribunnews.com/Latifah)