Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka Dapat Dikolaborasikan dengan Kurikulum Global

Temu Ismail mengatakan Kurikulum Merdeka dapat disinergikan dengan kurikulum global.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka Dapat Dikolaborasikan dengan Kurikulum Global
IST
Talkshow “Mensinergikan Pendidikan Kurikulum Merdeka dan Global untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia” di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAKemendikbudristek telah menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional.

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Temu Ismail, mengatakan Kurikulum Merdeka dapat disinergikan dengan kurikulum global.

Hal tersebut diungkapkan oleh Temu pada talkshow “Mensinergikan Pendidikan Kurikulum Merdeka dan Global untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia”.

Dirinya mendukung kolaborasi kedua kurikulum ini yang dilakukan oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF).

"Dalam praktiknya, tentu harus menghadapi banyak kendala, tetapi kami melihat PSF memiliki banyak potensi yang digali sehingga kedua kurikulum bisa berjalan," ujar Temu melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/5/2024).

"Yang dilakukan PSF inline dengan apa yang menjadi visi misi Kurikulum Merdeka. Hal ini menjadi motor dan praktik baik yang mungkin bisa kita dorong untuk sekolah-sekolah yang khususnya menggunakan Kurikulum Merdeka itu bisa mencontoh atau mengadopsi program pembelajarannya," tutur Temu.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Senior Director Putera Sampoerna Foundation, Elan Merdy, mengatakan Kurikulum Merdeka yang menjadi kurikulum nasional memiliki kesamaan filosofi dengan Kurikulum Global.

Sehingga, menurut Elan, tak ada kesulitan dalam menyinergikan kurikulum tersebut.

"Penerapannya tidak sulit. Malah ada kelebihan di Kurikulum Merdeka dan ada ruang kosong di kurikulum asing itu digunakan PSF untuk bisa mengisinya yaitu kita tekankan bagaimana mengisi perkembangan zaman tanpa melupakan akar budaya kita," kata Elan.

Menurutnya, Kurikulum Merdeka memiliki kekuatan baik yang sangat relevan dengan berjalannya kurikulum asing.

"Filosofinya sama, namun kita melihat lagi cara mengajarnya, ini yang kita terapkan pembelajaran yang berdeferensiasi," tutur Elan.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Lulusan Perguruan Tinggi, Kurikulum Pendidikan Perlu Dibenahi


Dalam memeriahkan momentum Hari Pendidikan Nasional 2024, PSF berkolaborasi dengan Kemendikbudristek mengadakan rangkaian kegiatan yang diberi nama Kejar Pijar, singkatan dari Kreatif Mengajar Pintar Belajar.

Kejar Pijar PSF mengangkat tema “Mendukung Kelanjutan Merdeka Belajar Melalui Ekosistem Pendidikan yang Berkarakter dan Kritis” yang selaras dengan tema Hardiknas 2024, “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas