Istana Respons Soal Beredarnya 13 Nama Calon Pansel Pimpinan KPK: Masih Proses Penggodokan
Istana hingga saat ini belum memutuskan siapa yang akan masuk menjadi anggota panitia seleksi dan dewas KPK.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini belum memutuskan siapa yang akan masuk menjadi anggota panitia seleksi (Pansel) pimpinan dan Dewas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampikan Ari Dwipayana merespons beredarnya 13 nama yang diusulkan menjadi Pansel Pimpinan KPK.
"Sampai saat ini Presiden belum memutuskan nama tokoh-nama tokoh yang menjadi anggota Pansel Capim dan Dewas KPK. Nama-nama bakal calon Pansel masih dalam proses penggodokan," kata Ari Dwipayana kepada Tribunnews.com, Senin (20/5/2024).
Menurut Ari, dalam menetapkan 9 anggota Pansel Dewas dan Capim KPK nantinya, Presiden berpegang pada koridor peraturan perundang-undangan.
Selain itu, Presiden sangat menghormati harapan dan masukan dari seluruh elemen masyarakat dalam pembentukan pansel Dewas dan Capim KPK.
Baca juga: Mencuat 13 Nama Calon Anggota Pansel KPK yang Sedang Digodok Jokowi, Ini Daftarnya
Presiden kata Ari memastikan bahwa pembentukan dan penetapan Pansel KPK 2024 untuk memperkuat KPK dan sistem pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Seperti yang telah ditegaskan oleh Bapak Presiden, anggota Pansel KPK yang akan dipilih adalah tokoh-tokoh yang baik, yang memiliki integritas, dan yang memiliki "concern" pada pemberantasan korupsi," pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggodok panitia seleksi (Pansel) Pimpinan dan Dewas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pansel tersebut akan diumumkan pada Juni mendatang.
Baca juga: Pansel KPK Mayoritas dari Unsur Pemerintah, Istana Klaim akan Perhatikan Keinginan Masyarakat
Menjelang pengumuman tersebut, beredar sejumlah nama yang diusulkan mengisi Pansel Pimpinan dan Dewas KPK periode 2024-2029.
Mereka berasal dari kalangan pemerintah, profesional, dan masyarakat. Di antaranya yakni:
- M Yusuf Ateh (Kepala BPKP)
- Ivan Yustiavandana (Kepala PPATK)
- Nezar Patria (Wamenkominfo)
- Taufik Rachman (Unair)
- Nawal Nely (Profesional)
- Ambeg Paramarta (Kemenkumham)
- Arief Satria (Akademisi)
- Rezki Sri Wibowo (TII)
- Elwi Danil (Andalas)
- Fauzie Yusuf Hasibuan (Akademisi/advokat)
- M. Laode Syarif (eks pimpinan KPK)
- Yenti Garnasih (akademisi)
- Nanik Purwanti (Setneg)