Makna Hari Raya Waisak, Peringati 3 Peristiwa Penting bagi Umat Buddha
Simak makna perayaan Hari Raya Waisak. Dilaksanakan untuk memperingati 3 peristiwa penting bagi umat Buddha.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Garudea Prabawati
Pencapaian Buddha ini hendaknya menjadi inspirasi dan motivasi umatnya untuk senantiasa berbuat kebajikan.
Perayaan Waisak, tidak hanya sekedar melaksanakan tradisi puja, tetapi lebih dari itu.
Umat Buddha dapat meneladani tekad, semangat, pantang menyerah, dan sifat-sifat luhur Buddha serta senantiasa melaksanakan dhamma.
Tekad dan semangat Buddha Gautama ditunjukkan pada saat beliau terlahir sebagai Petapa Sumedha, pada masa kehidupan Buddha Dipankara.
Petapa Sumedha bertekad untuk menjadi Buddha pada masa selanjutnya.
Ketika waktunya telah tiba, Siddharta Gautama terlahir di bumi untuk terakhir kalinya demi menyempurnakan parami.
Setelah Penerangan Sempurna terealisasikan, Buddha mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan dhamma dan membentuk Sangha.
Saat menjelang wafat, Buddha berpesan, ”Oh para Bhikkhu, segala sesuatu tidak kekal adanya, berjuanglah dengan kewaspadaan (Maha Parinibbana Sutta)".
Dari kisah hidup Buddha Gautama tersebut mengajarkan umat manusia tentang perlunya perjuangan.
Umat Buddha yang menyambut Waisak dengan penuh kesadaran dan meneladani sifat-sifat luhur Buddha mampu memaknai arti Waisak yang sesungguhnya.
Penghormatan atau puja tertinggi pada Buddha adalah dengan melaksanakan Dhamma dalam berbagai segi kehidupan, baik kehidupan sehari-hari, beragama, berbangsa dan bernegara.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)