VIDEO Kata Pengamat Soal Program Makan Siang Gratis Ganti Nama: Bisa Berimplikasi Pada Penerapannya
Pergantian nama program tersebut bisa berimplikasi pada implementasinya.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto memutuskan akan mengganti nama program makan siang gratis yang menjadi program unggulannya.
Program makan siang gratsi itu akan diganti menjadi makan bergizi gratis untuk anak-anak.
Pergantian nama program tersebut bisa berimplikasi pada implementasinya.
Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengomentari program makan siang gratis yang akan berganti menjadi jadi program makan bergizi gratis.
Menurutnya pergantian tersebut dapat dilihat dalam dua hal.
Pertama, semata hanya pergantian nama atau adanya pergantian nomenklatur yang bisa mengubah desain awal.
Tapi, kata gizi di dalamnya, menurut Ray, akan dapat mengundang diskusi lanjutan, soal seberapa dalam makna gizi dalam kata makan itu.
Tapi bila yang dimaksud pergantian nomenklatur maka bisa mengubah desain awal.
Menurutnya jelas akan dapat berimplikasi pada banyak perubahan desain.
Tapi apapun, perubahan nama dari makan siang gratis ke makan bergizi gratis, dinilainya menyiratkan adanya sesuatu yang jadi perdebatan.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai pergantian nama program tersebut bisa berimplikasi pada implementasinya.
Artinya hal itu kata Dedi, tidak seluruh siswa akan disasar dari program tersebut.
Prabowo menjelaskan program yang dicetus dengan istilah 'makan siang gratis' itu lebih tepat disebut 'makan bergizi gratis'.
Alasannya, agar menyesuaikan dengan jadwal anak sekolah yang masuk pagi dan pulang siang hari pukul 11-12 siang.
Prabowo menjelaskan program makan bergizi gratis bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga diharapkan mampu menjadi 'growth driver' atau pendorong perekonomian di Indonesia.