Rayakan Hari Raya Waisak, Pementasan Siddharta The Musical Sukses Hipnotis Warga Jakarta
Pementasan Siddharta The Musical berlangsung selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Mei 2024
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umat Buddha di Jakarta merayakan Hari Raya Trisuci Waisak 2568 BE tahun ini dengan menyelenggarakan pementasan teater musikal yang menampilkan Siddartha The Musical di Gedung Theatre JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/5/2024) malam.
Pementasan Siddartha The Musical merupakan pertunjukan kolosal dengan tata panggung, serta efek suara dan pencahayaan yang sangat prima di JIExpo Theater dengan penceritaan yang sarat dengan pesan positif tentang kehidupan.
Baca juga: Ada Perayaan Waisak, Kunjungan Wisatawan ke Candi Borobudur Dipreidiksi 60 Ribu Orang
"Pementasan ini untuk seluruh pemainnya kita total ada 50 orang seniman dari Malaysia dan berkolaborasi dengan penari profesional Eki Dancer dari Indonesia sebanyak 16 orang. Event ini melibatkan banyak orang karena ada yang terlibat di backstage," ungkap Ketua Umum Panitia Acara Siddharta The Musical Sutina Irsan sesaat menjelang pementasan.
Persiapan pementasan ini memakan waktu sekitar enam bulan lalu.
Sutina Irsan menjelaskan, pementasan Siddharta The Musical berlangsung selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Mei 2024. Pada pementasan perdana Jumat malam, disaksikan 2.500 penonton sesuai kapasitas gedung theater.
"Pementasan ini kita selenggarakan 3 hari, hari ini, Jumat satu kali pertunjukan. Lalu, di Sabtu besok (hari ini) ada dua kali pertunjukan, dan hari Minggu dua kali pertunjukan juga."
"Jadi total 5 kali pertunjukan. Sekali pertunjukan dengan 2.500 penonton sehingga total selama 5 kali pertunjukan kita harapkan event ini ditonton 12.500 orang," beber Sutina Irsan.
Obati Kerinduan Umat Buddha Jakarta
Bagi umat Buddha di Jakarta dan sekitarnya, pementasan Siddartha The Musical ini seolah mengobati kerinduan karena pementasan yang sama pernah diselenggarakan untuk pertama kalinya pada 17 tahun lalu di Jakarta.
"Ini sudah 17 tahun lalu penyelenggaraanya dan masih banyak yang belum sempat menonton. Untuk pementasan sekarang bertepatan dengan 25 tahun perayaannya. Dengan pementasan dengan format musical, kita lebih mudah menyampaikan kepada anak anak muda tentang ajaran Budha," kata dia.
Pementasan ini berkisah tentang sosok Pangeran Siddarta yang kemudian menjadi Buddha.
Walau terlahir sebagai Pangeran dan dibesarkan dalam kemewahan istana, Siddhartha melepaskan semua itu untuk menemukan Jalan yang dapat membebaskan umat manusia dari penderitaan seperti usia tua, sakit, dan mati.
"Beliau adalah seorang pangeran yang berhasil membebaskan diri dengan apa yang semua dia punya," ungkap Sutina.