TRIBUNNEWS.COM - Relawan pendukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, Ganjarist, mengubah namanya menjadi Gerakan Jaringan Indonesia Bersatu (GJIB).

Ganjarist diketahui diinisiasi dua pegiat media sosial, Eko Kuntadhi dan Mazdjo Pray.

Ketua Umum GJIB, Maya Nindya, mengatakan Ganjarist bermetamorfosis dari organ relawan politik menjadi organisasi sosial per 1 Juni 2024, bertepatan dengan ulang tahun ke-3 Ganjarist.

"GJIB akan bergerak di bidang sosial budaya," ungkap Maya kepada Tribunnews, Senin (3/6/2024).

Meski bukan lagi relawan politik, organisasi ini disebut tetap membawa semangat perbaikan Indonesia yang menjadi visi Ganjar Pranowo.

GJIB mengedepankan persatuan dan toleransi, cinta tanah air, gotong royong, penyadaran demokrasi hingga edukasi publik.

Ganjar Pranowo disebut telah mengetahui dan memberi apresiasi langkah perubahan ini.

"Rencana kami memang sudah dikomunikasikan dan direstui oleh Mas Ganjar," ujarnya.

"Beliau mengharapkan setelah Pilpres selesai, relawannya dapat berkegiatan yang memberi dampak buat masyarakat indonesia melalui kegiatan-kegiatan positif yang dapat membantu masyarakat sekitar," imbuhnya.

Sementara itu, Mazdjo Pray sebagai inisiator Ganjarist mengatakan, organisasi relawan tersebut berdiri sejak 2021 hingga mandukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024.

"Kami mendeklarasikan Ganjarist tepat 1 Juni 2021. Kami sengaja memilih waktu bertepatan dengan hari lahir Pancasila."

"Kini pada 1 Juni 2024 sudah waktunya seluruh kekuatan Ganjarist di berbagai daerah berganti baju menjadi GJIB," ungkapnya.

Baca juga: Seloroh Megawati saat Lupa Sapa Nama Ganjar di Rakernas PDIP: Belum Dipensiunkan 

Jaringan Ganjarist disebut telah terbentuk di 347 kabupaten/kota di Indonesia dan tersebar di 19 negara.

Adapun sebagai identitas baru, logo GJIB mengambil bentuk dan warna dasar dari logo Ganjarist.

"Logo GJIB tetap terlihat cerah seperti harapan seluruh anggota Ganjarist sejak awal dirintis, yaitu menjadikan politik Indonesia yang penuh partisipasi, kegembiraan dan keceriaan," ujar Mazdjo.

"Kita hanya berganti baju dan cara berjuang. Tapi semangat kita tetap sama. Ikut mendorong masyarakat untuk kemajuan bangsa," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)