Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berujung Tangis dan Penyesalan, Kasus 5 Remaja SMP Penghina Palestina Masih Didalami Polisi

Polisi kini tengah mendalami kasus lima siswi SMP yang melakukan penghinaan terhadap korban Palestina beberapa waktu lalu.

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Berujung Tangis dan Penyesalan, Kasus 5 Remaja SMP Penghina Palestina Masih Didalami Polisi
Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/3/2024).  - Polisi kini tengah mendalami kasus lima siswi SMP yang melakukan penghinaan terhadap korban Palestina beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya kini tengah mendalami kasus lima siswi SMP yang melakukan penghinaan terhadap warga Palestina beberapa waktu lalu.

Pihak kepolisian juga diketahui sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan(Disdik) DKI Jakarta soal masalah tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, polisi sudah berkomunikasi dengan anak yang bersangkutan serta orang tua dan pihak sekolah.

“Jadi mohon waktu, Subdit Siber masih mendalami peristiwa ini. Ini merupakan bentuk kerjasama seluruh pihak baik Polda Metro dan Pemprov,” ucapnya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.

Ade pun berharap, perstiwa tersrbut bisa menjadi pembelajaran juga untuk orang tua, agar lebih mengawasi dengan ketat anak-anak mereka di media sosial.

“Sekali lagi kami menyampaikan ini perbuatan yang tidak sepatutnya terjadi. Agar kita sama-sama bijak bermedsos, jadi mohon orang tua juga awasi anak-anak agar menggunakan medsos yang baik dan bermanfaat,” tuturnya.

Sebelumnya, Plt Kepala Disdik DKI, Budi Awaluddin juga sudah memanggil lima siswi yang melakukan penghinaan itu, termasuk yang merekamnya, untuk dimintai klarifikasi.

Berita Rekomendasi

Saat diperiksa, lima siswi tersebut juga sempat menangis dan mengaku menyesali perbuatan mereka saat diperiksa oleh Disdik.

"Iya, jadi mereka sangat-sangat menyesali. Kami juga memanggil mereka dan mereka sangat menyesali apa yang telah terjadi dan mereka sempat nangis semua."

"Dalam kondisi yang ketakutan dan mereka memohon kepada kita agar bisa dibantu terkait hal ini. Jadi mereka sangat menyesali kondisi ini," tegasnya, Rabu (12/6/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.

Budi pun sudah meminta bantuan ke KPAI untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak tersebut karena saat ini menjadi korban bullying netizen.

Baca juga: Disdik DKI Sebut 5 Siswi SMP yang Hina Anak Palestina Tak Sengaja: Sebenarnya Bercandaan Saja

Diketahui, kelima siswi SMP yang berasal dari sekolah yang berbeda tersebut sudah diberi sanksi oleh Disdik, yakni skrosing selama satu minggu.

"Siswa tersebut saat ini hanya wajib lapor ke guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolahnya," kata Budi, Rabu.

Disdik DKI Sebut 5 Siswi SMP yang Hina Anak Palestina Hanya Bercanda

Selain itu, Budi mengatakan, lima siswi SMP yang viral karena menghina warga Palestina itu tidak sengaja melakukan hal demikian.

Budi menilai, awalnya para siswi hanya berniat bercanda saja, tapi karena dibagikan di media sosial, hal tersebut kemudian menjadi bumerang bagi mereka.

"Mereka sangat-sangat menyesali kondisi yang telah terjadi. Jadi kondisinya memang mereka tidak sengaja terucap secara seperti itu. Jadi ini sebenarnya bercandaan saja," kata Budi.

Budi pun menyampaikan, atas nama siswi-siswi tersebut beserta orang tua mereka, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi itu.

Sebab, video yang beredar tersebut telah menyinggung masyarakat Indonesia.

"Kami mengambil sikap, pertama kami mengatas nama orang tua siswa yang terkait video viral kemarin dan juga atas nama siswa-siswa mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian video yang viral dan menyinggung masyarakat Indonesia," terangnya.

"Oleh karenanya kami atas nama orang tua dan siswa mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," imbuhnya.

Setelah kejadian ini, Budi berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberikan pembinaan kepada siswa di seluruh sekolah terkait nilai kebangsaan.

"Di sekolah kami juga seperti tadi kami sampaikan lakukan pembinaan untuk para siswa di sekolah dan juga guru dan orang tua. Nah ini dalam rangka seperti tadi tidak ada perundungan kepada mereka yang nanti berada di sekolah," ucap Budi.

"Kami melakukan pembinaan kepada siswa tersebut ya agar melapor ke guru BP untuk dilakukan pembinaan dan juga pemulihan mental mereka, dan wawasan terkait hal-hal yang memang terkait hal tersebut seperti pengembangan wawasan kebangsaan, dan juga pengetahuan tentang penggunaan digitalisasi yang saat ini ya seperti itu," tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Polisi Mengaku Tengah Mendalami Kasus Siswa SMP Menghina Palestina

(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q/Miftahul Munir)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas