Jadi Khotib Iduladha 2024 di Masjid Al Markaz Makassar, Mahfud: Buang Sifat Hewani Seperti Koruptif
Jadi Khotib Iduladha 2024 di Masjid Al Markaz Makassar, Mahfud MD pesan sikap-sikap hewani seperti hedonis, koruptif harus disembelih
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara yang juga mantan Menko Polhukam RI Mahfud MD melaksanakan salat Iduladha 1445 Hijriyah sekaligus menjadi khotib di Masjid Al Markaz Al Islami di Makassar Sulawesi Selatan pada Senin (17/6/2024).
Dalam khutbahnya, Mahfud menyampaikan istilah Idul Qurban dan Iduladha merujuk pada peristiwa dan ritual akbar yang sama.
Satu di antara arti Iduladha secara harfiah, kata dia, adalah hari raya penyembelihan hewan.
Sedangkan Idul Qurban, kata dia, satu di antara artinya adalah hari raya pengorbanan atau taqarrub yang berarti pendekatan dan penyerahan diri kepada Allah SWT.
Ia menjelaskan dalam Iduladha terkandung perintah ibadah secara total yang mencakup ibadah ritual dan ibadah sosial.
Ibadah ritual tersebut, lanjut dia, ditandai di antaranya dengan penyembelihan hewan kurban pada jenis dan waktu tertentu, salat Iduladha, dan menggemakan takbir selama hari-hari tasyriq sebagai bentuk menjalin hubungan baik dengan Allah.
Sedangkan ibadah sosialnya, lanjut dia, menerapkan pesan-pesan ibadah ritual dalam kehidupan sosial yakni berbuat baik kepada manusia dan alam.
Baca juga: Iduladha, Jangan Lupakan Peran Siti Hajar
Dari pengertian tersebut, kata dia, maka makna ibadah ritual dan ibadah sosial mencakup gabungan simultan antara menjalin hubungan baik dengan Allah, menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, menjalin hubungan baik dengan dengan alam.
Untuk itu, ia mengajak untuk membuang semua ego pribadi dan napsu amarah atau sifat hewani yang secara simbolik disembelih pada hari ini.
"Kalau mau berkurban atau bertaqarrub buanglah sifat-sifat hewani seperti hedonis, koruptif, kesewenang-wenangan, kecongkakan dan segala sifat yang tak sesuai dengan akhlaqul karimah (akhlak yang baik dan terpuji)," kata Mahfud ketika dikonfirmasi pada Senin (17/6/2024).
Ia menjelaskan sifat yang tidak sejalan dengan akhlakul karimah adalah sikap menumpulkan, membutakan dan menulikan hati, mata, serta telinga dari kebenaran.
Sikap-sikap itulah yang menurutnya harus dibuang dan disembelih.
"Itu semua adalah sifat hewan yang harus dibuang jauh atau disembelih," sambung dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.