Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar 11 Orang Terdekat Jokowi & TKN Prabowo Dapat Jabatan di BUMN, Ali Ngabalin: Itu Tidak Gampang

Ngabalin menegaskan publik tidak perlu ragu karena orang-orang yang dipilih menjadi komisaris memiliki kompetensi tinggi.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Daftar 11 Orang Terdekat Jokowi & TKN Prabowo Dapat Jabatan di BUMN, Ali Ngabalin: Itu Tidak Gampang
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Wakil Ketua TKN Grace Natalie juga dilantik menjadi Dewan Komisaris MIND ID. Grace ditunjuk menjadi komisaris MIND ID melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (10/6/2024). 

Bang Ali, tahu kan pasti, yang lagi hits di sosial media adalah bagaimana penunjukan dari sejumlah komisaris yang katanya adalah rekan-rekan-rekan dari Pak Jokowi. Itu seperti apa, Bang Ali?

Ini pengalaman sebagai mantan komisaris. Saya mantan komisaris di Angkasa Pura I. Mantan komisaris di Pelindo 3. Kemudian jadi Pelindo Indonesia. Saya kayak anak perusahaan. Peti kemas.

Dari Angkasa Pura, masuk ke Angkasa Pura itu, membutuhkan 8 bulan, Pak. 8 bulan kami bolak-balik ditanya.

Oh, tidak gampang, Pak. Tidak gampang. Makanya saya berkali-kali bilang bahwa kementerian badan usaha milik negara dan Pak Erick mengangkat seseorang menjadi komisaris itu bukan gegabah.

Bukan seenak perutnya saja. Begitu enggak. Ada tim yang memang disiapkan. Karena kayak kami ini kan dipanggil. Pak Ngabalin Angkasa Pura I itu haknya begini. Konsentrasinya begini. Coba Bapak baca. Disuruh saya baca buku, Pak. Saya baca buku.

Kalau ada problem airport dengan angkatan laut atau angkatan darat atau angkatan udara atau lahan penyelesaiannya kayak apa. Pengawasannya bagaimana. Begitu juga dengan pelabuhan.

Maka saya juga selalu bilang, Pak, kalau kementerian badan usaha milik negara yang luar biasa loh menurut saya. Anak muda, cerdas, pengusaha berhasil yang luar biasa. Beliau juga kan ketua mas masyarakat. MES, Masyarakat Ekonomi Syariah.

Berita Rekomendasi

Tidak mungkin bisa bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum agama maupun hukum negara. Jadi kalau pas menunjuk seseorang yang Allah mentakdirkan orang ini mungkin ada hubungan, ada kedekatan.

Tidak ada apa-apa. Apa yang menjadi masalah? Negara yang menugaskan mereka menjadi komisaris melalui kementerian badan usaha milik negara yang mentrinya adalah Pak Erick Thohir, atau beberapa kawan-kawan yang pernah aktif bikin kampanye yang lain. Siapa yang menanggungkan LIS? Biasa orang bernama LIS.

Bukan. Menteri Jurnalis. Coba aku katakan bagaimana dia memberikan report.

Masa tidak bangga ada mantan kita punya kawan sahabat yang pernah menjadi wartawan dipercaya menjadi komisaris. Dia pernah menjadi ketua partai. Allah mentakdirkan pernah mendukung di tim kampanye nasional ini.

Kemudian si ani Kemudian si anu. Di mana masalah itu? Kosong banget sikit. Kasih longgar itu perasaan supaya mana tahu namun nanti suatu saat Tuhan juga memberikan jalan kebaikan dan kemudahan bagi kita. Begitu cara orang hidup.

Kok bisa jadi masalah jadi ribut. Di Istana itu kalau tidak salah salah seingat abang sembilan kali kita mengomentari perkara itu.

Tapi tidak apa-apa. Rakyat Indonesia juga harus perlu dikasih tahu. Di samping kawan-kawan mungkin belum dikepon, penting juga kita kasih tahu bukan?

Keteguhan. Jangan. Kalau kawan sendiri kita tidak bisa mendukung, terus siapa yang harus kita dukung? Mungkin rezeki orang berbeda.

Mungkin Tuhan kasih gantinya. Mungkin kita tidak dapat ini. Tapi Alhamdulillah kita sehat. Ini keluarga kami. Ya kan? Kesana kemarin. Bukan kaya tapi mampu dan bisa.

Kenapa orang tidak berpikir? Tuhan memberikan rahmat dari jalan yang lain. Gitu menurut abang Ali. Ini soal umur juga ini.

Soal umur ini.

Jadi menurut abang Ali itu there is no problem about that. The man in the right place?

Right man on the right place and on the right job.

Kemudian jabatan itu hanya karena dia seorang mantan atau kemudian dia seorang kerambat misalnya. Kemudian ditepatkan itu. Apakah tidak ada orang lain yang kemudian dianggap mampu untuk berada di posisi itu?

Kaya kemarin mereka mengomentari tentang Pak Fuad Bawadzir menjadi komisaris utama MIN AID. Siapa yang ragu dengan Pak Fuad Bawadzir? Dari pengalaman, dari jam terbangnya, mantan Dirjen Pajak, mantan Menteri Keuangan Zaman Orde Baru loh.

Pernah di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Atau komisaris Pertamina. Masa kita ragu dengan teman-teman kita di sana? Si Simon? Atau ini lagi? Banyak sekali.

Nggak usah ragu. Republik ini memang harus memulai sesuatu dengan menyiapkan banyak anak-anak muda yang hebat.

Tanpa pernah ada, boleh orang ragu. Umur kita udah bukan lagi 40-an, karena Abang Ali sudah 56-57 nih. Sudah bukan lagi wilayah kita.

Jadi saya mesti bicara seperti begitu, supaya teman-temanku yang muda-muda, adik-adikku juga, harus melihat satu perkara itu secara positive thinking. Karena apa yang terjadi pada dirimu itu berawal dari caramu berpikir. Ingat kalimat Abang Ali.

Yang terjadi pada dirimu ke depan adalah berangkat dari caramu berpikir. Ketika Anda berpikir tentang satu perkara dengan positif, maka Tuhan akan membuka jalan bagimu dengan segala macam kemudahan. Tapi begitu kau pelihara energi negatif, negative thinking, maka jalanmu akan menjadi kesulitan.

Kita punya siapa di Jakarta? Dan kenapa hari ini kita ada di Istana Negara? Karena Tuhan membawa jalan dengan jalan yang benar. Amin. (Tribun Network/Yuda)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas