Alex Marwata Blak-blakan Kepercayaan Publik ke KPK Menurun karena Satu Sosok Pimpinan
Alexander Marwata buka-bukaan soal kepercayaan publik terhadap KPK yang menurun menurutnya ada satu pimpinan KPK yang sejak awal sudah ditolak publik.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata buka-bukaan soal kepercayaan publik terhadap KPK yang menurun.
Menurut Alex, ada satu sosok pimpinan yang sejak awal pemilihan komisioner KPK jilid V sudah mendapatkan penolakan dari masyarakat.
"Trust KPK saya melihat 5 tahun terakhir ini sejak pemilihan pimpinan KPK jilid 5 publik sudah menolak sosok tertentu," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (22/6/2024).
Sayangnya Alex Marwata enggan mengungkap satu sosok pimpinan KPK dimaksud.
Alex menyebut seharusnya masyarakat bisa melihat bahwa KPK bukan milik satu pimpinan, melainkan ada empat komisioner lainnya di komisi antikorupsi.
"Tidak ada dukungan hanya karena ada satu sosok, publik lupa masih ada sosok pimpinan yang lain. Bahwa KPK itu bukan milik pimpinan," katanya.
Alex kemudian mengingatkan publik kalau pimpinan KPK tidak selalu benar. Dia mengibaratkan pimpinan bukanlah malaikat.
Dia menilai komisioner KPK pada periode terbaru nantinya juga tidak akan maksimal jika tidak didukung seluruh pegawai KPK yang berintegritas.
"Pimpinan bukan malaikat. Sosok-sosok yang nanti terpilih tanpa didukung oleh SDM yang juga berintegritas dan independen tidak akan bisa karena penangan perkara itu berjenjang. Jauh lebih mudah intervensi itu ke pegawai dibanding pimpinan," ujar Alex.
Baca juga: Kasdi Sebut Alexander Marwata Pernah Hubungi SYL Minta Program Bantuan untuk Kampung Halaman
Lantas, siapa sosok pimpinan KPK yang dianggap Alex punya andil membuat dukungan publik menghilang?
Jika menyelisik ke belakang, pimpinan KPK periode 2019–2024 terdiri dari Firli Bahuri, Lili Pintauli Siregar, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango.
Lili lalu mengundurkan diri pada 2022 dan posisinya diisi oleh Johanis Tanak.
Sedangkan Firli Bahuri juga dicopot dari jabatan Ketua KPK per November 2023 setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan.
Baca juga: Polda Metro Jaya Perpanjang Masa Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri
Alex mengatakan penolakan satu sosok tertentu di pupuk pimpinan KPK sedari awal pencalonan itu terbawa hingga lima pimpinan KPK terpilih dan memimpin lembaga antirasuah tersebut.
"Itu terbawa terus sehingga publik meninggalkan KPK," kata dia.