Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota DPR Ajak Semua Pihak Proteksi Industri Dalam Negeri Cegah PHK Massal

Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS Amin Ak mengajak semua pihak untuk memproteksi industri dalam negeri, dalam rangka mencegah PHK massal.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Anggota DPR Ajak Semua Pihak Proteksi Industri Dalam Negeri Cegah PHK Massal
Istimewa
Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS Amin Ak mengajak semua pihak untuk memproteksi industri dalam negeri, dalam rangka mencegah PHK massal.

Hal itu disampaikannya menyoroti Tiktok, yang kini menguasai kepemilikan di Tokopedia.

Dia khawatir cepat atau lambat akan mengancam UMKM lokal.

“Aplikasi TikTok yang menjadi pintu masuk produk asal China ke pasar Indonesia,” kata Amin kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Menurut Amin, semua pihak harus mengantisipasi untuk memproteksi industri dalam negeri. 

Tanda-tandanya sudah nyata, PHK massal di Tokopedia baru-baru ini. Bytedance yang sudah mengempit 75 persen saham di Tokopedia.

“Tentunya pihak ByteDance akan mengutamakan sistem yang mereka bangun dan kembangkan, termasuk SDM yang sudah cocok dengan sistem mereka. Dan pengoperasian sebagian besar sistem dan teknologi itu tidak perlu dilakukan di Indonesia. Efisiensi biaya operasional perusahaan menjadi alasan utama PHK massal di Tokopedia,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

“Jika tidak diantisipasi secara tegas dengan kebijakan protektif terhadap industri dalam negeri, maka perdagangan digital bisa menjadi ‘mesin pembunuh’ bagi industri lokal, seperti yang dialami (saat ini terjadi) di industri tekstil dalam negeri,” imbuhnya.

Diketahui, Tokopedia dikabarkan akan merasionalisasi 450 karyawan atas permintaan ByteDance Inc, pemilik TikTok.

Baca juga: Rupiah Makin Terpuruk, PHK Massal Hantui Industri Padat Karya Orientasi Ekspor

Pemangkasan pegawai ini hanya berselang lima bulan setelah Tokopedia mengakuisisi 75,01 persen saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk senilai 1,5 miliar dolar AS atau sekira Rp 23,42 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas