Mahfud Ragukan Indonesia Emas Terwujud, Zulhas: Jangan Mencela
Zulhas menuturkan perjuangan untuk memajukan Indonesia tidak mudah di tengah dunia yang berubah cepat.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas, meminta mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tak mencela soal harapan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Sebab Mahfud sempat menyatakan Indonesia Emas tak akan terwujud apabila jembatannya dirusak.
"Saya baca kemarin, ada yang belum dilantik, ada mengatakan enggak mungkin kita menjadi negara maju, jembatannya sudah putus," kata Zulhas pada pidato pembukaan Rakernas ke-4 PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Sabtu (29/6/2024).
Zulhas mengajak semua pihak untuk meyakinkan masyarakat bahwa Indonesia Emas akan terwujud.
"Saya kira rasa optimis penting apalagi disampaikan oleh para pemimpin. Ya kan?" ujarnya.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Klaim Program Makanan Bergizi Bakal Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Dia juga mengajak masyarakat agar nantinya mendukung presiden terpilih, Prabowo Subianto dalam menjalankan pemerintahannya melalui sumbangsih gagasan.
"Kalau tidak bisa ya bantu doa, kalau tidak bisa bantu doa jangan memutuskan harapan. Ya kan? Jangan memutus harapan apalagi mengejek, mencela," ucap Zulhas.
Sebab, Zulhas menuturkan perjuangan untuk memajukan Indonesia tidak mudah di tengah dunia yang berubah cepat.
Sebelumnya, Mahfud menyampaikan itu ketika menjadi pembicara dalam acara sekolah hukum PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Mahfud mengatakan Indonesia emas akan sulit terwujud jika hukum dan demokrasi di Indonesia tidak ditegakkan seimbang.
"Jika demokrasi dan hukum tidak dibangun dan ditegakkan secara seimbang, maka sulit bagi kita membangun Indonesia Emas itu. Jangan mimpi Indonesia Emas, jembatan emasnya pun sudah dicuri" kata Mahfud di lokasi.
Dia menjelaskan Indonesia Emas merupakan cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam alinea kedua pembukaan UUD yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
“Mur-murnya itu sudah dicuri sekarang jembatan emas kita itu, sudah dirampas,” ujar Mahfud.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.