Upaya Wujudkan Poros Maritim Dunia, Hima Persis Selenggarakan Madrasah Maritim
Hima Persis menyelenggarakan Madrasah Maritim di Badai Litbang Diklat Kementerian Agama RI Ciputat, Tangerang Selatan.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT - Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam atau Hima Persis menyelenggarakan Madrasah Maritim di Badai Litbang Diklat Kementerian Agama RI Ciputat, Tangerang Selatan.
Agenda ini merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan memperkuat pemahaman dan kepekaan kader Hima Persis terhadap isu maritim di masyarakat.
"Selain itu agenda Madrasah Maritim merupakan kegiatan pengantar dalam program Ekspedisi Pesisir Hima Persis yang akan menjadi tindak lanjut bagi para kader alumni Madrasah Maritim ini," ujar Ilham Nurhidayatullah Ketua Umum PP Hima Persis, Senin (1/7/2024).
Ilham Nurhidayatullah juga mengatakan melalui kegiatan Madrasah Maritim ini, Hima Persis diharapkan mampu menjadi perwujudan dalam menumbuhkan spirit ke-islaman, ke-Indonesiaan, dan Kemaritiman.
Sehingga mampu mendorong terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Ariantomi Yandra Ketua Panitia kegiatan Madrasah Maritim juga menuturkan kehadiran Madrasah Maritim merupakan sebagai respon kritis atas keadaan yang terjadi di masyarakat.
Baca juga: Pengamat: Indonesia di Bawah Kepemimpinan Prabowo Bisa jadi Poros Maritim Dunia
Dimana Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Namun yang menjadi prihatin justru masyarakat pesisir di Indonesia masih terjebak di bawah garis kemiskinan.
Maka guna merespon isu tersebut kegiatan Madrasah Maritim mengangkat tema “Proyeksi Generasi Muda dalam Mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia”.
Kegiatan Pembukaan Madrasah Maritim juga turut dihadiri oleh Haerudin Amin Anggota DPR-RI yang juga merupakan ketua IKA HIMAPI (Ikatan Keluarga Alumni Hima Persis).
Baca juga: Penunjukkan Laksamana Yudo Margono Penuhi Janji Politik Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia
Menurut dia lautan dalam Alquran dipahami bukan hanya melalui akal namun menggunakan hati, karena gelapnya lautan membutuhkan cahaya (ilmu) untuk bisa memahami, menikmati hasil kekayaan dan sebagainya.
Maka perlu untuk saling mempelajari dan memahami lautan.
Selain itu, Haerudin Amin juga menuturkan Indonesia sebagai negara kepulauan memang sudah sepatutnya mewujudkan Indonesia menjadi Poros Maritim dunia namun dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia perlu adanya peningkatan SDM di pesisir.
"Maka dengan kehadiran Madrasah Maritim Hima Persis diharapkan mampu menjadi wahana dalam mendorong SDM yang unggul sehingga mampu mendorong perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujarnya.
Dalam rangkaian pembukaan Madrasah Maritim turut dihadiri oleh Ustaz Faisal Nursyamsi, Wasekum PP PERSIS yang menggantikan Ustaz Jeje Zaenudin Ketua Umum PP PERSIS.
Juga turut menyampaikan bahwa dalam memahami laut, kita harus berfikir sebagai nahkoda, dimana nahkoda dalam mengendalikan kapal tidak semuanya dilakukan sendirian melainkan banyak pihak yang membantu contoh ada juru kemudi, sehingga perlu kerjasama dan kolaborasi dalam mengendalikan sama halnya dengan laut yang perlu banyak kolaborasi dalam mengelolanya.
Juga dihadiri Dr Niken Financia Gusmawati dari Koor TAP Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan RI yang turut memberikan Keynote Speaker pada rangkaian pembukaan ini.
Dalam paparannya Dr Niken Financia Gusmawati memberikan apresiasi atas kehadiran Madrasah Maritim HIMA PERSIS.
Menurutnya Madrasah Maritim Hima Persis merupakan agenda yang unik dan jarang ditemui, karena memang banyak yang kurang aware dalam mengawal isu Maritim maka harapannya dari agenda Madrasah Maritim ini mampu meningkatkan kepekaan dan kualitas SDM di bidang maritim.
Terlebih agenda Madrasah Maritim ini dihadiri oleh para mahasiswa yang diharapkan generasi muda juga turut mampu memberikan terobosan di bidang maritim di Indonesia.
Selanjutnya dalam pembukaan Madrasah maritim dilanjutkan dengan bedah buku Fiqih Maritim karya Lamlam Pahala (Mantan Ketua Umum PP Hima Persis) bersama Parid Ridwanudin (Manager Kampanye Pesisir dan Laut WALHI) dan Dani Setiawan (Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia).