Dokter Kemhan Ungkap Faktor Usia Prabowo Subianto jadi Tantangan saat Operasi Kaki Kiri
Terungkap tantangan tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) saat melakukan operasi kaki kiri Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan RI (Kapusrehab Kemenhan) Brigjen TNI dr. Daniel Lumadyo Wartoadi membeberkan tantangan tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) saat melakukan tindakan operasi kaki kiri Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.
Kata dia, setidaknya ada faktor yang harus dipersiapkan para tim dokter dalam melakukan tindakan.
Pertama, yakni soal lamanya waktu cidera kaki yang dialami Prabowo Subianto yakni sejak tahun 1980-an.
"Tantangannya ini kan sudah lama cidera sudah lama, kita berpikir apa yang akan terjadi, dan itu kita harus preparing apa yang mungkin terjadi," kata Daniel saat jumpa pers di Pusrehab Kemenhan RI, Bintaro, Jumat (5/7/2024).
Selanjutnya kata dia yakni faktor usia dari Prabowo Subianto yang sudah genap 72 tahun.
Menurut Daniel, faktor usia dari Prabowo itu rentan akan terjadinya gangguan kesehatan dan hambatan lainnya.
"Lalu yang kedua dari segi usia ya, dengan usia demikian apa yang mungkin ada suatu komplikated dan itu harus kita preparing," ujar Daniel.
Meski begitu, Daniel menegaskan kalau tantangan yang ada tersebut bisa terkendalikan dengan baik oleh tim dokter RS PPN yang dipimpin oleh Brigjen TNI (Purn) dr. Robert Hutahuruk.
Hal itu didasarkan atas persiapan yang baik untuk melakukan tindakan operasi terhadap Prabowo Subianto.
"Jadi secara tim kita mampu untuk memberikan pelayanan dengan tantangan yang cukup besar. Ini yang kita persiapkan untuk beliau pun juga untuk masyarakat yang lainnya, kita dengan tim di rumah sakit pusat pertahanan Soedirman ini kita berusaha untuk seluruhnya, demikian perbagian dengan kata lain adalah tim, bukan person to person," kata dia.
Lebih lanjut, Daniel juga menjelaskan alasan Prabowo Subianto memilih Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Jenderal Soedirman untuk melakukan tindakan operasi pada kakinya ketimbang RS di luar negeri.
Kata dia, pilihan terhadap RS PPN tersebut atas dasar keinginan dari Menteri Pertahanan RI itu sendiri.
"Dan mengapa beliau memilih RSPPN, inilah yang beliau kepinginkan," kata Daniel.
Lebih lanjut kata Daniel, keinginan itu langsung direspons oleh tim dokter yang ada di RS PPN untuk menjawab tantangan tersebut.